Hasto Apresiasi Gubernur Koster Saat Wisuda ISI Denpasar
Dinilai Memperhatikan Kebudayaan Sesuai Semangat Bung Karno
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster mendapatkan apresiasi dari Sekjen PDIP Dr Ir Hasto Kristiyanto MM IPU, karena perhatiannya yang totalitas terhadap kebudayaan Bali.
Hal ini juga dinilai sejalan dengan semangat Bung Karno untuk mewujudkan Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan. Apresiasi tersebut disampaikan langsung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menyampaikan Orasi Ilmiah bertema ‘Teguh Indonesia Berkepribadian’ dalam acara Wisuda Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar XXIX serta Pembukaan Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara III, sekaligus Peresmian Interior Auditorium Citta Kelangen di Lantai III ISI Denpasar pada Anggara Kliwon Tambir, Selasa (28/2).
Dalam sambutannya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan salam dari Megawati Soekarnoputri kepada para wisudawan di ISI Denpasar, sekaligus memberikan apresiasi kepada ISI Denpasar yang telah menganugerahi penghargaan Bali-Bhuwana Mahottama Nugraha kepada Presiden ke-5 RI Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 28 Juli 2022 lalu.
Hasto juga mengapresiasi Gubernur Bali Wayan Koster. Katanya Gubernur Koster adalah kebangaan bagi semua, karena perhatiannya terhadap kebudayaan. Kemarin baru saja mendapatkan penghargaan dari TV One, karena perhatiannya terhadap kebudayaan, jadi hal ini merupakan semangat Bung Karno untuk mewujudkan Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan.
Saat berorasi ilmiah, Hasto menyampaikan begitu mencintai Bali dan banyak belajar tentang spiritualitas. Bagi Hasto pribadi, Bali menghadirkan dirinya sebagai manifestasi sempurna negeri spiritual. “Kalau naik gunung di Pura Lempuyang mungkin saya sudah hampir 14 kali, Gunung Sang Hyang sudah 9 kali, di Gunung Agung sampai puncak sekali, dan hampir begitu banyak Pura saya datangi di Bali. Bahkan setiap malam tahun baru sejak saya dipercaya menjadi Sekjen PDIP dan saat Bulan Karno, saya selalu berdoa menggali dan menemukan nilai-nilai spiritualitas yang luar biasa di Bali,” jelasnya.
Karena itulah setiap berada di Bali, selalu menemukan suasana berbeda dan ini menjadi bukti perpaduan spiritualitas yang hidup dan membumi dengan kebudayaan, dan keindahan alam rayanya. Bali juga menjadi titik temu peradaban dunia. Meskipun Bali tiada henti dibanjiri arus modernitas yang begitu hebat dari seluruh dunia, namun Bali selalu kokoh pada identitas
kulturalnya.
Sehingga dalam sejarah, Hasto menjelaskan ketika Indonesia menghadapi masa genting akibat perang dingin, berbagai ancaman ditunjukkan kepada Bung Karno, sebab pemikiran geopolitiknya mampu membangun kepemimpinan Indonesia atas Asia Afrika dan Amerika Latin. Hal tersebut sangat mengkhawatirkan kaum Neo Kolonialisme-Imprealisme saat itu. Dalam periode itu, Bung Karno memperkenalkan konsep Trisakti, salah satu diantaranya adalah bagaimana mewujudkan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan.
“Karena itulah, ketika tadi Pak Gubernur mengatakan bagaimana ISI ini dibangun oleh campur tangan Pemerintah dengan komitmen Pak Gubernur, dan nanti beliau akan membangun Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, tentu saja ketika Pusat Kebudayaan Bali itu sudah dibangun, diharapkan gedung kebudayaan yang di sini (Taman Werdhi Budaya Art Center) dapat dihibahkan ke ISI Bali,” tegasnya disambut tepuk tangan.
Mengakhiri pidatonya, Hasto berpesan kepada para lulusan atau wisudawan ISI Denpasar agar terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penopang berkembangnya kebudayaan nasional yang berkemajuan, namun tetap kokoh pada identitas kebudayaan bangsa. "Teruslah perkuat riset dan inovasi dari kebudayaan Bali, karena jika digali secara mendalam, ini akan menjadi sumber pengetahuan yang khas untuk Indonesia dan sangat penting bagi desain kebijakan masa depan. Gelorakan kebudayaan, mari bangun kepemimpinan Indonesia di dunia pada bidang kebudayaan," pungkasnya dengan nada menggelora.
Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses kepada ISI Denpasar atas diselenggarakannya Wisuda XXIX ISI Denpasar yang dirangkai dengan Festival Bali Sangga Dwipantara III tahun 2023. Menurutnya wisuda adalah sebuah ritual yang sangat penting, sebagai kulminasi pencapaian perguruan tinggi dalam menjalankan salah satu tugas pokoknya, yaitu memberi layanan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Pemprov Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, telah menjadikan kebudayaan sebagai hulu Pembangunan Bali dengan komitmen untuk memajukan adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal.
“Titiang perlu menyampaikan, sebenarnya kalau dicek laboratorium, DNA orang Bali kira-kira memang seni, dan berbagai karya kreatif dan inovatif yang tampil saat ini sesungguhnya masih merupakan bagian kecil yang dimiliki masyarakat Bali yang ada di desa adat. Itulah sebabnya keberadaan ISI Denpasar sangat penting untuk menjadikan kebudayaan Bali sebagai kekuatan di dalam mewarnai kehidupan pembangunan Bali,” kata Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Gubernur Koster mengharapkan ISI Denpasar agar menjadi garda terdepan di dalam penguatan dan pemajuan Kebudayaan Bali. “Dalam rangka implementasi penguatan dan pemajuan Kebudayaan Bali, Pemerintah Provinsi Bali sedang mengerjakan pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung,” kata orang nomor satu di Pemprov Bali ini.
Pada zona inti Kawasan Pusat Kebudayaan Bali akan dibangun wahana seni budaya terdiri dari 15 Fasilitas Pentas Seni, untuk seni tradisi dan seni modern, serta akan dibangun 12 Museum Tematik yang berkarakter kearifan lokal Bali. Fasilitas seni ini tentu akan menjadi ruang pemanggungan dan apresiasi karya cipta seni berkelas dunia.
“Menyongsong berdirinya Kawasan Pusat Kebudayaan Bali ini, saya mengajak seluruh civitas akademika ISI Denpasar, sejak dini untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam praktek kekaryaan yang lebih kreatif, inovatif, dan berkualitas dengan pencapaian-pencapaian baru. Saya meyakini ISI Denpasar selalu siap dan mampu mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam bidang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan,” katanya.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Koster berharap supaya civitas akademika dan lulusan ISI Denpasar agar terjun mendedikasikan diri di tengah-tengah masyarakat, utamanya di Desa Adat, dan komunitas seni di seluruh Bali. “Hal ini bertujuan untuk menggerakkan kemajuan seni, tradisi, dan kearifan lokal Bali yang menjadi unteng kekuatan Bali,” jelas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini seraya menandatangani Prasasti Peresmian Interior Auditorium Citta Kelangen Lantai III Institut Seni Indonesia Denpasar. *nat
1
Komentar