Badung Raih Penghargaan Ketahanan Pangan Terbaik II Nasional
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung kembali berhasil meraih Penghargaan Indeks Ketahanan Pangan Terbaik II Nasional Tahun 2022 dengan nilai 91,29.
Pencapaian ini lebih baik dari tahun sebelumnya, di mana Badung berada di peringkat III dengan nilai 89,38. Piagam Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapenas), Dr Sarwo Edy di IPB International Convention Center Bogor Jawa Barat, Selasa (28/2). Penghargaan diterima langsung Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana.
Seusai menerima penghargaan, Wijana mengatakan, pemberian penghargaan IKP ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan kerja keras pemerintah daerah, terutama dalam hal meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat dan ketahanan pangan suatu wilayah. “Meskipun selama ini Kabupaten Badung bertumpu di sektor pariwisata, bahkan diterpa isu alih fungsi lahan, namun Pemkab Badung melalui Bapak Bupati tetap berkomitmen menjaga ketahanan pangan. Ini terbukti dari penghargaan yang diterima,” ujarnya.
Menurut mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung ini ada beberapa indikator yang digunakan sebagai tolok ukur dalam indeks ketahanan pangan suatu daerah. Di antaranya ketersediaan pangan, luas lahan pertanian, akses transportasi, akses air bersih, konsumsi pangan rumah tangga, ketersedian pasar dan toko pangan. Hingga kini, sebut Wijana, luas lahan pertanian atau lahan baku sawah 8.800 hektar.
“Produksi gabah rata-rata dalam lima tahun terakhir sebanyak 114 ribu ton. Dari hasil produksi tersebut dihasilkan 65 ribu ton beras. Sementara kebutuhan rata-rata 54 ribu ton, jadi masih surplus rata-rata 4 ribu ton,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Utama Bapanas Dr Sarwo Edy, mengatakan sistem informasi pangan dalam kondisi krisis pangan global saat ini sangat penting. Terutama untuk mendeteksi kerawanan pangan di suatu negara. Saat ini, masih terdapat 74 daerah yang tergolong rawan pangan yg akan digarap oleh pemerintah. “Kualitas konsumsi pangan masyarakat sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan suatu daerah. Apabila skor pola pangan harapan meningkat maka indeks ketahanan pangan juga akan meningkat,” katanya. *
1
Komentar