Surfer Jepang Tewas Tergulung Ombak
Katayanagi Susumu tergulung ombak di Pantai Kuta Reef saat surfing bersama 7 temannya. Nyawanya tak terselamatkan.
DENPASAR, NusaBali
Seorang surfer asal Jepang, Katayanagi Susumu, 60, tergulung gelombang tinggi saat bermain surfing di Pantai Kuta Reef, Minggu (4/6) sekitar pukul 07.10 Wita. Meski sempat dilarikan ke RS BIMC untuk penanganan, nyawa pria kelahiran Tochigi, Jepang, ini tidak berhasil diselamatkan. Jenazahnya langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar, untuk divisum.
Insiden tersebut bermula ketika Katayanagi yang menginap di The Rani Hotel & Spa Jalan Kartika Plaza, Kuta, Badung, dan tujuh rekannya bermain surfing di Pantai Kuta Reef, tepatnya sebelah barat Bandara Internasional Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta. Pemegang paspor nomor TR7934442 itu berangkat dari hotel menuju lokasi sekitar pukul 06.30 Wita, dan sekitar 15 menit kemudian atau pukul 06.45 Wita, korban dan rekannya bergerak menuju spot atau gelombang tinggi yang berada sekitar 500 meter lepas pantai menggunakan perahu. Korban dan rekannya dilepas di tengah laut oleh perahu pengantar dan bermain di tengah gulungan ombak yang tinggi. Namun apes, saat sedang menaklukkan gulungan ombak yang tingginya mencapai 2 meter lebih, korban tersapu dan hilang dari kelompoknya. Hilangnya korban sekitar pukul 08.05 Wita dan berhasil ditemukan beberapa saat kemudian sudah dalam keadaan lemas. Rekan-rekannya yang juga asal Jepang berusaha menyelamatkannya dengan mengevakuasi menggunakan perahu ke tepi pantai. Tapi, kesad
aran Katayanagi semakin menurun. Mendapati hal itu, petugas lifeguard Badung mengevakuasi korban ke RS BIMC Kuta untuk penanganan lebih lanjut. Dalam penanganan kurang dari satu jam di RS tersebut, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 10.10 wita. Tewasnya korban ini lantaran banyak menenggak air laut yang menyebabkan paru-parunya tidak berfungsi dengan baik. Jenazah korban dievakuasi ke RSUP Sanglah untuk dilakukan visum.
Kapolsek Kuta Kompol I Wayan Sumara menerangkan laporan peristiwa tenggelamnya wisatawan Jepang tersebut masuk ke Polsek sesaat setelah insiden. Anggota di lapangan bergerak menuju lokasi kejadian. Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan Satuan Pol Air Polresta Denpasar untuk penanganannya, termasuk pemeriksaan sejumlah saksi.
“Memang benar. Tadi pagi ada kejadian itu, kami hanya memback-up saja. Sepenuhnya sudah dalam penanganan Pol Air. Coba koordinasi ke sana dulu,” kata Kompol Sumara.
Kasat Pol Air Polresta Denpasar Kompol I Ketut Suparta menuturkan, pasca mendapatkan laporan terkait wisatawan yang terseret arus, anggotanya dikerahkan untuk melakukan penanganan. Tetapi saat tiba di lokasi, korban sudah dievakuasi ke RS untuk penanganan. Di sisi lain, anggota melakukan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk rekan korban dan penjaga pantai yang melakukan penanganan awal. “Dari pengakuan mereka (teman korban), tidak tahu persis insiden itu. Namun sebelum menghilang, korban dan rekan-rekannya ini sedang berselancar dan menaklukkan gulungan ombak yang tinggi. Nah, saat itulah dia (korban) tidak terlihat dan dilakukan pencarian dan langsung ditemukan sudah tidak sadarkan diri,” ungkap Kompol Suparta. Menurutnya, berdasar keterangan petugas penjaga pantai, didapati kondisi korban sudah dalam keadaan kritis. *dar
Insiden tersebut bermula ketika Katayanagi yang menginap di The Rani Hotel & Spa Jalan Kartika Plaza, Kuta, Badung, dan tujuh rekannya bermain surfing di Pantai Kuta Reef, tepatnya sebelah barat Bandara Internasional Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta. Pemegang paspor nomor TR7934442 itu berangkat dari hotel menuju lokasi sekitar pukul 06.30 Wita, dan sekitar 15 menit kemudian atau pukul 06.45 Wita, korban dan rekannya bergerak menuju spot atau gelombang tinggi yang berada sekitar 500 meter lepas pantai menggunakan perahu. Korban dan rekannya dilepas di tengah laut oleh perahu pengantar dan bermain di tengah gulungan ombak yang tinggi. Namun apes, saat sedang menaklukkan gulungan ombak yang tingginya mencapai 2 meter lebih, korban tersapu dan hilang dari kelompoknya. Hilangnya korban sekitar pukul 08.05 Wita dan berhasil ditemukan beberapa saat kemudian sudah dalam keadaan lemas. Rekan-rekannya yang juga asal Jepang berusaha menyelamatkannya dengan mengevakuasi menggunakan perahu ke tepi pantai. Tapi, kesad
aran Katayanagi semakin menurun. Mendapati hal itu, petugas lifeguard Badung mengevakuasi korban ke RS BIMC Kuta untuk penanganan lebih lanjut. Dalam penanganan kurang dari satu jam di RS tersebut, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 10.10 wita. Tewasnya korban ini lantaran banyak menenggak air laut yang menyebabkan paru-parunya tidak berfungsi dengan baik. Jenazah korban dievakuasi ke RSUP Sanglah untuk dilakukan visum.
Kapolsek Kuta Kompol I Wayan Sumara menerangkan laporan peristiwa tenggelamnya wisatawan Jepang tersebut masuk ke Polsek sesaat setelah insiden. Anggota di lapangan bergerak menuju lokasi kejadian. Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan Satuan Pol Air Polresta Denpasar untuk penanganannya, termasuk pemeriksaan sejumlah saksi.
“Memang benar. Tadi pagi ada kejadian itu, kami hanya memback-up saja. Sepenuhnya sudah dalam penanganan Pol Air. Coba koordinasi ke sana dulu,” kata Kompol Sumara.
Kasat Pol Air Polresta Denpasar Kompol I Ketut Suparta menuturkan, pasca mendapatkan laporan terkait wisatawan yang terseret arus, anggotanya dikerahkan untuk melakukan penanganan. Tetapi saat tiba di lokasi, korban sudah dievakuasi ke RS untuk penanganan. Di sisi lain, anggota melakukan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk rekan korban dan penjaga pantai yang melakukan penanganan awal. “Dari pengakuan mereka (teman korban), tidak tahu persis insiden itu. Namun sebelum menghilang, korban dan rekan-rekannya ini sedang berselancar dan menaklukkan gulungan ombak yang tinggi. Nah, saat itulah dia (korban) tidak terlihat dan dilakukan pencarian dan langsung ditemukan sudah tidak sadarkan diri,” ungkap Kompol Suparta. Menurutnya, berdasar keterangan petugas penjaga pantai, didapati kondisi korban sudah dalam keadaan kritis. *dar
1
Komentar