Pemkab Gianyar Bentuk Jejaring Stunting
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang pencapaian prevalensi stunting terendah.
GIANYAR, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Gianyar menggelar pertemuan pembentukan dan evaluasi jejaring stunting di ruang pertemuan UPTD Puskesmas Blahbatuh II, Senin (27/2). Kegiatan dibuka Plt Kadis Kesehatan Gianyar Ni Nyoman Ariyuni. Narasumber dari Dinas Kesehatan, Bappeda Litbang, dan Dinas DP3AP2KB Kabupaten Gianyar. Peserta pertemuan yakni perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD), rumah sakit pemerintah, BPJS, RS swasta, dan UPTD Puskesmas di lingkungan Pemkab Gianyar.
Kabid PPM dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Gianyar, Made Guna Ambara, mengatakan sesuai arahan Bapak Presiden dengan Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting menargetkan penurunan stunting 14% di tahun 2024. Pemerintah daerah terus didorong menyukseskan program nasional penurunan stunting. Kebijakan penganggaran penurunan stunting dilaksanakan melalui 8 aksi konvergensi yang didukung dengan komitmen berbagai pihak. “Komitmen pimpinan dan penanganan yang berkesinambungan menjadi dasar dalam penurunan angka stunting,” ujar Guna Ambara.
Kadis P3AP2KB Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu mengatakan, stunting merupakan salah satu momok yang dihadapi hampir di seluruh dunia. “Kami harap semuanya bisa bersama-sama menyukseskan program ini dan menyukseskan program Indonesia Emas 2045,” ujar Cokorda Lesmana Trisnu. Sementara Plt Kadis Kesehatan Gianyar Ni Nyoman Ariyuni mengatakan, berdasarkan arah kebijakan RPJMN 2020-2024, penanganan stunting menjadi salah satu prioritas Pemkab Gianyar. Hal tersebut terlihat dari prevalensi stunting dari tahun 2013 yang mencapai 40,9% menjadi 5,1% pada tahun 2021, namun pada tahun 2022 kembali naik sebesar 1,2% menjadi 6,3%.
Meski mengalami kenaikan, Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang pencapaian prevalensi stunting terendah. “Se-Indonesia, Bali menjadi provinsi prevalensi stunting terendah dan mendapatkan apresiasi,” ujar Ariyuni. Dengan adanya pembentukan dan evaluasi jejaring stunting, dia berharap semua pihak dapat bersama-sama melakukan aksi dan intervensi percepatan penurunan stunting sedini mungkin. “Melalui jejaring stunting akan terbentuk pola pencegahan dan tata laksana stunting. Sehingga permasalahan stunting bisa terselesaikan dan Kabupaten Gianyar terlahir dengan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujar Ariyuni. *nvi
Kabid PPM dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Gianyar, Made Guna Ambara, mengatakan sesuai arahan Bapak Presiden dengan Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting menargetkan penurunan stunting 14% di tahun 2024. Pemerintah daerah terus didorong menyukseskan program nasional penurunan stunting. Kebijakan penganggaran penurunan stunting dilaksanakan melalui 8 aksi konvergensi yang didukung dengan komitmen berbagai pihak. “Komitmen pimpinan dan penanganan yang berkesinambungan menjadi dasar dalam penurunan angka stunting,” ujar Guna Ambara.
Kadis P3AP2KB Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu mengatakan, stunting merupakan salah satu momok yang dihadapi hampir di seluruh dunia. “Kami harap semuanya bisa bersama-sama menyukseskan program ini dan menyukseskan program Indonesia Emas 2045,” ujar Cokorda Lesmana Trisnu. Sementara Plt Kadis Kesehatan Gianyar Ni Nyoman Ariyuni mengatakan, berdasarkan arah kebijakan RPJMN 2020-2024, penanganan stunting menjadi salah satu prioritas Pemkab Gianyar. Hal tersebut terlihat dari prevalensi stunting dari tahun 2013 yang mencapai 40,9% menjadi 5,1% pada tahun 2021, namun pada tahun 2022 kembali naik sebesar 1,2% menjadi 6,3%.
Meski mengalami kenaikan, Kabupaten Gianyar merupakan salah satu kabupaten yang pencapaian prevalensi stunting terendah. “Se-Indonesia, Bali menjadi provinsi prevalensi stunting terendah dan mendapatkan apresiasi,” ujar Ariyuni. Dengan adanya pembentukan dan evaluasi jejaring stunting, dia berharap semua pihak dapat bersama-sama melakukan aksi dan intervensi percepatan penurunan stunting sedini mungkin. “Melalui jejaring stunting akan terbentuk pola pencegahan dan tata laksana stunting. Sehingga permasalahan stunting bisa terselesaikan dan Kabupaten Gianyar terlahir dengan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujar Ariyuni. *nvi
Komentar