2022, Angka Stunting Turun Jadi 6,6 Persen
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung berhasil melampaui target penurunan angka stunting pada tahun 2022 menjadi 6,6 persen.
Tahun 2023 Pemkab Badung menargetkan angka stunting turun menjadi 6 persen. “Dari segi hasil, penurunan Stunting di Kabupaten Badung sudah bisa melampaui target yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi. Dari Pusat, untuk target penurunan stunting di angka 8 persen, sedangkan di Provinsi ditargetkan 7 persen. Namun di Badung sendiri sudah mencapai di angka 6,6 persen. Untuk tahun 2023 diharapkan bisa mencapai angka 6 persen,” kata Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Badung di Rumah Jabatan Wakil Bupati, Puspem Badung, Rabu (1/3).
Acara ini diselenggarakan oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali bersama Satgas Stunting Provinsi Bali. Rapat tersebut juga dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) dr I Nyoman Gunarta, perwakilan Dinas PMD Kabupaten Badung.
Wabup Suiasa yang juga sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Badung ini mengungkapkan, TPPS Kabupaten Badung melaksanakan rakor secara intens untuk mengevaluasi capaian maupun tindak lanjut direktif kepada tim. “Secara teknis akan dilakukan upaya-upaya inovasi digitalisasi dalam rangka penanganan stunting, seperti pendataan dan pola penanganan di dalam inovasi ‘Badung Bergairah’,” katanya.
Di sisi lain, Wabup Suiasa mengimbau para yowana yang akan melanjutkan ke jenjang pernikahan agar diberikan pendidikan. Karena di dalam berumah tangga nanti tidak hanya sebatas dalam rumah tangga secara umum, melainkan bagaimana mewujudkan keluarga yang sehat. “Persoalan Stunting perlu dicegah dari hulu, ke depannya kita akan membuat seperti adanya inovasi tim stunting yang bernamakan ‘Badung Bergairah’,” sebut Wabup asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Badung dr I Nyoman Gunarta, mengatakan rakor bersama tim stunting untuk melaksanakan evaluasi kegiatan penanganan stunting di tahun 2022. “Dengan keseriusan dalam penanganan stunting, terbukti tahun 2022 tercapai menjadi 6,6 persen,” ujarnya.
“Padahal tahun 2021 ada sebesar 8,5 persen. Akan tetapi oleh Bapak Wakil Bupati meminta tetap harus ditingkatkan. Koordinasi lintas sektor dan kewilayahan tetap ditingkatkan. Kemudian inovasi-inovasi untuk mempercepat pencapaian target selalu dilaksanakan,” imbuhnya. *ind
Komentar