Panyengker Roboh Timpa Toilet Kos-kosan
Adi Arnawa Janjikan Bantuan kepada Korban
BPBD diminta segera melakukan kajian secara teknis agar korban segera mendapatkan bantuan stimulan bencana.
MANGUPURA NusaBali
Akibat hujan deras yang mengguyur, Selasa (28/2) mengakibatkan tembok panyengker rumah salah satu warga roboh di Banjar Selat Bringkit, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi. Parahnya panyengker tersebut longsor dan menimpa kamar mandi rumah kos-kosan yang berada di bawahnya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, longsor terjadi sekitar pukul 10.00 wita. Sebelum kejadian hujan turun sangat lebat. Karena panyengker rumah yang diketahui milik I Nyoman Gde Arya Wibawa tersebut posisinya cukup tinggi, sehingga panjang longsoran sekitar 10 meter dan ketinggian 18 meter.
Selain merusak tembok panyengker, longsor juga merusak empat bangunan kamar mandi kos-kosan yang ada di bawahnya. Beruntung tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun musibah tersebut diperkirakan menyebabkan kerugian materi sebesar Rp 175 juta.
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa meninjau langsung kondisi longsor tersebut didampingi tim dari BPBD Badung, Rabu (1/3). Di sela-sela kunjungan, pihaknya memerintahkan BPBD untuk segera melakukan kajian secara teknis agar segera mendapatkan bantuan stimulan bencana. “Kami sudah minta BPBD segera menyusun kajian, agar warga kita ini segera mendapatkan bantuan stimulan bencana,” kata Adi Arnawa.
Menurut birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, jika dilihat dari kondisi kerusakan, sangat rawan kembali terjadi longsor. Apalagi titik longsor sudah mendekati bangunan rumah. “Ini harus segera ditangani dan struktur senderan juga harus diperhatikan. Karena posisi bangunan rumah cukup tinggi,” katanya.
Di sisi lain, dalam beberapa kesempatan BPBD mengimbau agar masyarakat selalu waspada, sebab saat ini cuaca tergolong cukup ekstrem. Selain potensi longsong, yang juga perdu diwaspadai adalah pohon tumbang. Untuk itu perlu diperhatikan kondisi sekitar saat beraktivitas. “Perlu diperhatikan kondisi pohon, tiang listrik dan lainnya saat beraktivitas di luar rumah, ini demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujar Kalaksa BPBD Badung I Wayan Darma belum lama ini.
Mantan Camat Petang ini juga berharap peran serta masyarakat untuk menginformasikan sesegera mungkin ke BPBD jika terjadi bencana. Semakin cepat BPBD memperoleh informasi, semakin cepat pula upaya penanganan. *dar
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung, longsor terjadi sekitar pukul 10.00 wita. Sebelum kejadian hujan turun sangat lebat. Karena panyengker rumah yang diketahui milik I Nyoman Gde Arya Wibawa tersebut posisinya cukup tinggi, sehingga panjang longsoran sekitar 10 meter dan ketinggian 18 meter.
Selain merusak tembok panyengker, longsor juga merusak empat bangunan kamar mandi kos-kosan yang ada di bawahnya. Beruntung tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun musibah tersebut diperkirakan menyebabkan kerugian materi sebesar Rp 175 juta.
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa meninjau langsung kondisi longsor tersebut didampingi tim dari BPBD Badung, Rabu (1/3). Di sela-sela kunjungan, pihaknya memerintahkan BPBD untuk segera melakukan kajian secara teknis agar segera mendapatkan bantuan stimulan bencana. “Kami sudah minta BPBD segera menyusun kajian, agar warga kita ini segera mendapatkan bantuan stimulan bencana,” kata Adi Arnawa.
Menurut birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, jika dilihat dari kondisi kerusakan, sangat rawan kembali terjadi longsor. Apalagi titik longsor sudah mendekati bangunan rumah. “Ini harus segera ditangani dan struktur senderan juga harus diperhatikan. Karena posisi bangunan rumah cukup tinggi,” katanya.
Di sisi lain, dalam beberapa kesempatan BPBD mengimbau agar masyarakat selalu waspada, sebab saat ini cuaca tergolong cukup ekstrem. Selain potensi longsong, yang juga perdu diwaspadai adalah pohon tumbang. Untuk itu perlu diperhatikan kondisi sekitar saat beraktivitas. “Perlu diperhatikan kondisi pohon, tiang listrik dan lainnya saat beraktivitas di luar rumah, ini demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujar Kalaksa BPBD Badung I Wayan Darma belum lama ini.
Mantan Camat Petang ini juga berharap peran serta masyarakat untuk menginformasikan sesegera mungkin ke BPBD jika terjadi bencana. Semakin cepat BPBD memperoleh informasi, semakin cepat pula upaya penanganan. *dar
1
Komentar