Belasan Wisatawan Layangkan Petisi ke Kecamatan
Nyeleneh, Turis Komplain Kokok Ayam di Jimbaran
MANGUPURA, NusaBali
Ada-ada saja kelakuan wisatawan asing yang berkunjung ke Pulau Dewata. Salah satu yang tergolong nyeleneh adalah mengadukan kokok ayam milik warga di wilayah Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Bahkan, para wisatawan ini membuat petisi dan melaporkan kasus ayam berkokok ini ke petugas Keamanan dan Ketertiban (Tramtib) Kecamatan Kuta Selatan. Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Tramtib) Kecamatan Kuta Selatan, I Kadek Agus Alit Juwita membenarkan terkait adanya laporan suara kokok ayam yang dinilai berisik oleh wisatawan. Menurut dia, laporan itu masuk pada, Rabu (1/2) sore dan baru ditindaklanjuti pada, Kamis (2/2) pagi. "Memang benar adanya laporan aduan itu. Kami baru dari lokasi untuk mengecek kebenaran laporan tersebut," ujarnya saat ditemui di Kantor Camat Kuta Selatan pada, Kamis siang.
Dari laporan itu, lanjut Agus Juwita, bahwa ayam milik warga itu dinilai berisik di siang hari dan sepanjang malam. Atas kondisi itu, tamu yang menginap di Anumana Bay View Resident, Lingkungan Anggasuara, Kelurahan Jimbaran merasa terganggu dan mengadukan ke pihak kecamatan. "Bukan hanya itu, wisatawan yang nginap di sana juga membuat petisi ke kita. Ada sekitar belasan orang," jelasnya lagi.
Dikatakannya, bahwa tim sudah turun mengecek keberadaan ayam milik warga yang berdekatan dengan penginapan mereka. Dari temuan di lokasi itu, memang ada ayam milik warga sekitar 7 ekor yang dipelihara di sana. "Itu bukan peternakan. Tapi, warga itu memang senang pelihara ayam. Ya, kebetulan lokasi rumahnya itu sangat berdekatan dengan penginapan milik para wisatawan itu, hanya berseberangan dengan jalan raya," kata Alit Juwita
Kasus aduan kokok ayam pun sudah dikomunikasikan dengan warga pemilik ayam. Dari pengakuan pemilik, dirinya memang pencinta ayam. Namun, bukan sebagai peternak ayam. "Kalau ayam berkokok itu kan biasa. Kalau menggonggong, itu baru tidak wajar," terang Alit Juwita yang meniru ucapan pemilik ayam tersebut.
Terpisah, Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta mengaku bahwa pihaknya tentu menerima setiap laporan dari masyarakat. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan lokasi atas laporan itu dan mencari solusi terbaik dalam mengatasinya. "Tentu apapun laporan masyarakat, kami akan tindaklanjuti. Kami melakukan evaluasi setiap laporan yang ada," tambah Camat Gede Arta. *dar
1
Komentar