Diskerpus Gelar Pemilihan Duta Literasi Anak
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Kabupaten Badung menyelenggarakan pemilihan Duta Literasi Anak untuk jenjang SD dan SMP.
Proses seleksi dilakukan selama dua hari, dimulai Rabu (1/3) dan Kamis (2/3). Pada seleksi hari kedua kemarin, dilakukan interview dan presentasi esai maupun resensi buku yang telah ditulis oleh para peserta.
Kadiskerpus Badung Ni Wayan Kristiani, mengatakan pada tahap interview dan presentasi dilakukan kepada peserta yang masuk 10 besar di masing-masing jenjang baik SD maupun SMP. “Dalam pemilihan ini, kami syaratkan peserta mengumpulkan esai dan resensi buku yang telah dibaca. Kemudian hari ini (kemarin) kita lanjutkan dengan interview dan peresentasi apa yang sudah mereka buat,” jelasnya.
Kristiani mengatakan, dari pemilihan ini menginginkan Duta Literasi Anak jenjang SD dan SMP yang bisa membantu untuk memajukan dan menyuarakan perpustakaan di sekolah-sekolah. Selain itu, upaya ini juga demi meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kabupaten Badung. Menurutnya, untuk membangun literasi membaca yang lebih baik, maka literasi harus dimulai sejak dini. “Paling tidak mereka akan sangat membantu bagaimana memajukan literasi membaca anak di tingkat SD dan SMP,” kata Kristiani.
Dalam pemilihan Duta Literasi Anak menghadirkan tiga juri, antara lain Ni Komang Sri Wardhani SSi MPd selaku Duta Literasi Kabupaten Badung, Ketut Ardana SPd MPd selaku Pengembang Teknologi Pembelajaran BGP Provinsi Bali, dan Ni Putu Premierita Haryanti SSos SE MA selaku Akademisi Universitas Udayana.
Menurut juri Ni Komang Sri Wardhani, kegiatan literasi di sekolah SD dan SMP mengalami penurunan di Kabupaten Badung. Karena itu, pemilihan Duta Literasi Anak dinilai menjadi salah satu cara untuk meningkatkan siswa dan berliterasi di sekolah. “Supaya anak-anak bangkit minat bacanya menjadi lebih tinggi. Baik itu baca di kelas maupun di perpustakaan. Karena selama ini anak-anak masih kurang berkunjung ke perpustakaan. Kalau kita tidak buatkan jadwal tertentu, mereka jarang sekali ke perpustakaan,” kata Kepala Sekolah SD No 6 Tuban ini.
Terkait output dari pemilihan Duta Literasi Anak ini diharapkan mampu mengajak teman-temannya untuk aktif berliterasi di sekolah, rajin membaca buku ke perpustakaan serta menghasilkan karya-karya kreatif dan menarik. Ketut Ardana, juri lainnya mengatakan, saat ini anak-anak lebih terliterasi dalam hal membaca gadget, tapi tidak terkait dengan membaca buku. Pihaknya berharap, dengan timbulnya budaya literasi membaca dari pemilihan Duta Literasi Anak ini, bisa mendukung enam dimensi profil pelajar Pancasila. “Dari informasi yang dibaca, pengetahuan yang didapat dari hasil membaca akan mendukung pemikiran yang kreatif dan inovatif,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 2 Kapal, Made Rai Yususani Atmaja SPd, mengapresiasi adanya pemilihan Duta Literasi Anak. Menurutnya, literasi membaca harus digiatkan dan dibiasakan setiap pagi sebelum anak memasuki kelas. “Kalau di SDN 2 Kapal, kami membiasakan siswa membaca lima menit sebelum memulai pembelajaran. Niat membacanya harus kita gugah, agar terbiasa menyempatkan diri membaca buku sebelum mulai belajar,” katanya. *ind
1
Komentar