Dinas LHK Mengklaim Pengangkutan Sudah Lancar ke TPA Suwung
DENPASAR, NusaBali
Setelah hampir selama sebulan kasus sampah menumpuk di Kota Denpasar lamban tertangani, saat ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar mengklaim pengangkutan sampah sudah kembali lancar dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita, Suwung.
Kendati sudah lancar, untuk menormalkan pengangkutan sampah masih bertahap membutuhkan waktu 1-2 minggu. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas LHK Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa saat diwawancarai di Denpasar, Kamis (2/3). Menurut dia, kondisi saat ini untuk pengangkutan sampah sudah mulai normal sejak tiga hari lalu. Sebab, alat berat milik Denpasar dan Badung sudah kembali bisa beroperasi yang membuat antrean bisa dikurangi.
Menurut Gustra sapaannya, kendati pengangkutan sampah sudah mulai normal, namun pengangkutan sampah di TPS-TPS yang ada di Kota Denpasar tidak serta merta bisa normal saat itu juga. Melainkan, menurut dia, perlu waktu seminggu sampai dua minggu untuk normal kembali. “Itu terjadi karena sempat ada penumpukan. Sorenya baru sampah diangkut ke TPA, lagi sebentarnya datang lagi belasan Motor Cikar (Moci) pembawa sampah,” jelasnya.
Sehingga, tumpukan sampah dipastikan akan kembali terlihat. Hal itu baginya tidak ada masalah karena pengangkutan terus bisa dilakukan sehingga sampah tidak meluber. Gustra mengatakan, yang terpenting saat ini sampah bisa terurai kendati masih sering terjadi antrean yang membuat truk-truk sampah beberapa kali masih ada sedikit keterlambatan saat membuang sampah ke TPA.
Menurut Gustra, saat ini sampah-sampah di TPS di Kota Denpasar sudah mulai berangsur bersih. Terutama TPS yang paling krodit saat terjadi kemacetan pembuangan sampah di TPA yakni TPS Gunung Agung, TPS Lumintang dan TPS Yangbatu. “Sekarang sudah mulai berangsur bersih karena kami terus upayakan pengangkutan agar tidak terus terjadi penumpukan,” imbuhnya.
Sementara sebelumnya, sampah di Kota Denpasar sempat tidak tertangani akibat dari alat berat milik Pemerintah Provinsi Bali mengalami kerusakan. Kerusakan alat berat membuat truk pengangkut sampah tidak bisa masuk ke TPA dan mengalami antrean panjang hingga ke kawasan Kelurahan Serangan. Hal itu berimbas pada sampah yang menumpuk bahkan meluber di beberapa TPS di Kota Denpasar.*mis
Menurut Gustra sapaannya, kendati pengangkutan sampah sudah mulai normal, namun pengangkutan sampah di TPS-TPS yang ada di Kota Denpasar tidak serta merta bisa normal saat itu juga. Melainkan, menurut dia, perlu waktu seminggu sampai dua minggu untuk normal kembali. “Itu terjadi karena sempat ada penumpukan. Sorenya baru sampah diangkut ke TPA, lagi sebentarnya datang lagi belasan Motor Cikar (Moci) pembawa sampah,” jelasnya.
Sehingga, tumpukan sampah dipastikan akan kembali terlihat. Hal itu baginya tidak ada masalah karena pengangkutan terus bisa dilakukan sehingga sampah tidak meluber. Gustra mengatakan, yang terpenting saat ini sampah bisa terurai kendati masih sering terjadi antrean yang membuat truk-truk sampah beberapa kali masih ada sedikit keterlambatan saat membuang sampah ke TPA.
Menurut Gustra, saat ini sampah-sampah di TPS di Kota Denpasar sudah mulai berangsur bersih. Terutama TPS yang paling krodit saat terjadi kemacetan pembuangan sampah di TPA yakni TPS Gunung Agung, TPS Lumintang dan TPS Yangbatu. “Sekarang sudah mulai berangsur bersih karena kami terus upayakan pengangkutan agar tidak terus terjadi penumpukan,” imbuhnya.
Sementara sebelumnya, sampah di Kota Denpasar sempat tidak tertangani akibat dari alat berat milik Pemerintah Provinsi Bali mengalami kerusakan. Kerusakan alat berat membuat truk pengangkut sampah tidak bisa masuk ke TPA dan mengalami antrean panjang hingga ke kawasan Kelurahan Serangan. Hal itu berimbas pada sampah yang menumpuk bahkan meluber di beberapa TPS di Kota Denpasar.*mis
Komentar