e-Money Bank Mandiri Capai Rp12,3 M
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Regional XI mendukung gerakan nasional non tunai dengan rutin mensosialisasikan penggunaan uang elektronik atau e-money kepada masyarakat Bali.
Transaksi Non Tunai
DENPASAR, NusaBali
Regional CEO PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Regional XI Bali dan Nusa Tenggara, Darmawan Junaidi, mengatakan pihaknya akan mengajak komunitas-komunitas di Bali serta mengunjungi banjar-banjar untuk melakukan sosialisasi gerakan nasional non tunai tersebut.
Salah satu fungsi dari sosialisasi ini adalah mengajak masyarakat menggunakan e-money di jalan tol Bali Mandara. “Kami melihat saat ini kemacetan di gerbang tol disebabkan karena pembayaran cash. Sementara gerbang non tunai justru lengang. Padahal tol jauh lebih lancar dan cepat jika pembayarannya tidak menggunakan uang tunai,” terangnya dalam media gathering bersama Jasa Marga Bali Tol, Senin (21/12) kemarin di Denpasar.
Lebih lanjut dikatakan Junaidi, mulai dari 1 Januari 2015 hingga 30 November 2015 lalu nilai transaksi dengan menggunakan e-money mencapai Rp12,3 miliar. Transaksi di jalan tol Bali Mandara mencapai 475.301 transaksi, sedangkan transaksi lainnya mencapai 132.523 transaksi.
Meskipun masih relatif kecil, namun Junaidi mengatakan pihaknya tidak pasang target penggunaan e-money, Untuk tahun 2016, pihaknya berharap pengguna e-money di tol tersebut mencapai sekitar 25 persen. Sekadar tahu saja, saat ini pengguna e money di Tol Bali Mandara baru berkisar 4 persen dari total transaksi yang ada.
Menurutnya, tantangan 2016 mendatang semakin berat dan pihaknya akan berinovasi dengan membuat terobosan-terobosan terbaru. “Untuk menghadapi tantangan itu, kami siap menjadi pihak yang mendukung gerakan nasional non tunai, terutama di Bali dan Nusa Tenggara," tegasnya.
Untuk mendukung upaya ini, Junaidi mengungkapkan sudah memiliki 19.500 mesin EDC (electronic data capture) tersebar di seluruh Bali dan Nusa Tenggara. Pihaknya juga melakukan edukasi kepada merchant-merchant agar lebih mengerti dan ikut mensosialisasikan gerakan tersebut.
Junaidi mengakui mengubah kebiasaan transaksi tunai menjadi non tunai memang tidak mudah. “Namun kami yakin dan optimis akan lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan uang elektronik dalam bertransaksi,” tambahnya.
Sementara menurut Kepala Divisi Operasi Jasa Marga Bali Tol, Ahmad Izzi, tingkat penggunaan e tol diakui masih minim. "Sejak awal operasi, dari 6 Gerbang Tol Otomatis (GTO) yang kami sediakan, transaksi elektronik yang terjadi hanya 2 persen dari seluruh kendaraan pengguna tol," jelasnya.
Selanjutnya pada Juni 2015, ketika dijalin kerjasama dengan tiga bank (BNI, BRI, BPD Bali dan Mandiri), transaksi elektronik mengalami peningkatan menjadi 4 persen. "Ketiga bank itu sepakat mengadakan sosialisasi bersama penggunaan e-money, dan hingga akhir November penggunaan e money meningkat menjadi 5 persen dari 1.300.000 kendaraan yang melintas selama kurun waktu bulan November ini," terangnya.
Diharapkan, dengan tambahan Bank Mandiri penggunaan e-money pada gerbang tol bisa semakin meningkat. "Target kami sama, tahun 2016 ini antara 20 sampai 25 persen lah penggunaan e money," jelasnya.nv
Komentar