HUT ke-64, PHDI Bali Janji Perkuat Pelayanan Umat

Ketua PHDI Bali Nyoman Kenak mengajak pengurus makin solid dan perkuat pelayanan kepada umat.  Untuk merayakan HUT ke-64 PHDI, Pengurus Harian PHDI Provinsi Bali menggelar acara seremoni potong tumpeng yang dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, jajaran Pengurus Harian PHDI Kabupaten/Kota di Bali, Sulinggih, hingga pasemetonan di Bali. Perayaan juga diisi dengan penyerahan penghargaan kepada tokoh, lembaga, kelompok, dan media yang banyak berkontribusi dalam eksistensi agama Hindu maupun lembaga PHDI.

Ketua PHDI Provinsi Bali, I Nyoman Kenak dalam pidatonya mengatakan merujuk PHDI Pusat, HUT PHDI tahun ini bertema 'Melalui HUT PHDI Kita Tingkatkan Pelayanan Kepada Umat Untuk Indonesia Maju'.

"Secara nasional, perayaaan HUT ke-64 PHDI berlangsung pada 23 Februari 2023 lalu di Hotel Aston, Denpasar. Kami baru bisa lakukan sekarang karena banyak kesibukan melayani umat," ujarnya.

Mantan Ketua PHDI Kota Denpasar dua periode ini menyadari bahwa sebagai lembaga umat, PHDI menghadapi berbagai tantangan secara internal maupun eksternal. Dirinya tak menutup mata gejolak sosial yang berkembang tentang PHDI.

Ia mengajak umat Hindu di Bali maupun luar Bali agar bisa jernih dalam menyikapi hal tersebut. Menurutnya, narasi yang beredar tentang PHDI berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan di Bali. Bahkan bisa memecah belah umat Hindu di Bali. "Dalam menjalani program kerja dan pelayanan kepada umat, kami mengedepankan sinergi pentaheliks, yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, komunitas atau pasemetonan, UMKM dan media," tutur tokoh Griya Agung Beraban, Denpasar ini. Untuk itu Kenak mengajak semua pihak, terutama umat Hindu di Bali maupun di luar Bali untuk selalu berpegangan tangan, menjaga kebersamaan, dan mencegah potensi-potensi perpecahan umat Hindu.

Dalam pelayanan kepada umat, PHDI menerapkan secara sistematis bersama pengurus kabupaten/kota. Misalnya dalam hal pelayanan Sudhi Widani, itu diserahkan kepada pengurus kabupaten. Sedangkan pelayanan yang melibatkan wisatawan asing, tetap dilakukan oleh pengurus PHDI Provinsi Bali.

"Kami tentu berusaha memberi pelayanan terbaik, yang fokus, tulus, dan lurus. Pelayanan berdasarkan ketulusan, tanpa pamrih," ungkapnya. Dirinya berharap, upaya yang telah dilakukan secara bersama sama dalam menjaga keharmonisan ini dapat mengantarkan umat kepada kesejahteraan lahir dan batin. Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah  Provinsi Bali yakni Nangun Sat Kerti Loka Bali yang bermakna membangun masyarakat bali, alam bali dan kebudayaan bali secara holistik.

"Pada momen ini, kami PHDI Provinsi Bali bersama jajaran di Kabupaten dan Kota mengucapkan selamat menyambut perayaan Hari Nyepi tahun 2023 ini. Semoga pengendalian diri melalui catur brata penyepian, kita wujudkan keharmonisan manusia dengan alam semesta yang semakin baik," pungkasnya.

Sementara Dharma Upapati PHDI Provinsi Bali Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari dalam dharma wacananya menyegarkan ingatan publik tentang sejarah terbentuknya PHDI, yang memberi banyak kemajuan terhadap pengayoman, penguatan, dan pelayanan terhadap umat Hindu khususnya di Bali.  "Semoga pada usia ke-64 ini PHDI dapat semakin kompak, serta tetap militan terhadap pelayanan kepada umat," ucapnya.

Sementara itu, dalam kesempatan itu juga diberikan penghargaan kepada tokoh, lembaga, kelompok hingga media yang banyak berkontribusi dalam eksistensi agama Hindu maupun lembaga PHDI, yaitu anggota Komisi III DPR RI Wayan Sudirta, dalang wayang Cenk Blonk Wayan Nardayana,

Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari, Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Bali, Yayasan Sandi Pangkaja Majapahit, Denpasar, Ketua Paiketan Pemangku Pura Agung Besakih Gusti Mangku Jana, Majalah Sraddha, KMB, Paiketan Pasemetonan Trah Shri Arya Sentong Provinsi Bali, dan Gases Sesetan. *cr78