Januari, Ekspor Bali Anjlok 25,31 Persen
Ekspor Bali mengalami penurunan ke lima negara dari 10 negara tujuan ekspor, yakni Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, dan Inggris
DENPASAR,NusaBali
Ekspor barang dari Provinsi Bali mengalami penurunan. Hal itu ditunjukkan nilai ekspor Bali pada Desember 2022 lalu dengan Januari 2023. Pada Desember 2022 nilai ekspor Bali senilai 56.165.313 dolar AS. Sementara pada Januari 2023, tercatat hanya 41.949.311 dolar AS. Dari perbandingan tersebut BPS Provinsi Bali mencatat, ekspor Bali turun 25,31 persen.
Ekspor Bali mengalami penurunan ke lima negara dari 10 negara tujuan ekspor pada Januari lalu. Kelima negara tujuan tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, dan Inggris. “Penurunan paling dalam secara persentase tercatat pada tujuan Singapura (-43,57 persen)” jelas Hanif Yahya, Jumat (3/3).
Sebaliknya, lanjut Yahya Hanif, eskpor ke lima negara tujuan lainnya, tumbuh positif. Masing-masing ke Prancis, Belanda, Jerman, Spanyol, dan Vietnam. “Ekspor ke Perancis tercatat mengalami peningkatan 21,76 persen,” ujarnya.
BPS mencatat, produk pakaian jadi (bukan rajutan) dan asesorisnya menjadi faktor penurunan dan peningkatan ekspor Bali. “Nilai ekspor Singapura tercatat turun paling dalam secara month to month (-43,57 persen). Penurunan ini terutama disebabkan karena turunnya ekspor produk pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan). Sedangkan ekspor ke Perancis tercatat mengalami peningkatan setinggi 21,76 persen yang disebabkan karena naiknya ekspor produk pakaian dan aksesorisnya,” jelas Yahya Hanif.
Lebih lanjut dijelaskan Hanif Yahya, jika dibandingkan dengan Januari 2022 (YoY), dari sepuluh tujuan utama ekspor Bali, nilai ekspor pada empat negara tujuan utama tercatat turun, yakni Inggris, Amerika Serika, Jepang, dan Jerman. Penurunan terdalam tercatat pada nilai ekspor ke Inggris (-22,44 persen) yang didominasi turunnya ekspor produk kayu dan barang dari kayu.
Diukur dari nilainya, porsi ekspor Provinsi Bali ke luar negeri pada periode Januari 2023 didominasi ekspor produk industri pengolahan sebesar 92,13 persen dari total keseluruhan ekspor. Hanya saja dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, nilai ekspor sektor industri pengolahan turun sebesar 5,83 persen. Sebaliknya nilai ekspor produk pertanian pada Januari 2023 tercatat naik 21,08 persen. Sedangkan ekspor produk pertambangan melonjak 369,53 persen.
Di pihak lain, kinerja impor Bali pada Januari 2023 juga menurun. “Searah dengan ekspor Bali, kinerja impor Provinsi Bali pada bulan Januari 2023 juga menunjukkan penurunan,” kata Hanif Yahya.
Nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri pada Januari 2023 tercatat sebesar 8.034.418 dolar AS turun 1,78 persen dibanding Desember 2022 sebesar 8.180.356 dolar AS. *K17
Ekspor Bali mengalami penurunan ke lima negara dari 10 negara tujuan ekspor pada Januari lalu. Kelima negara tujuan tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, dan Inggris. “Penurunan paling dalam secara persentase tercatat pada tujuan Singapura (-43,57 persen)” jelas Hanif Yahya, Jumat (3/3).
Sebaliknya, lanjut Yahya Hanif, eskpor ke lima negara tujuan lainnya, tumbuh positif. Masing-masing ke Prancis, Belanda, Jerman, Spanyol, dan Vietnam. “Ekspor ke Perancis tercatat mengalami peningkatan 21,76 persen,” ujarnya.
BPS mencatat, produk pakaian jadi (bukan rajutan) dan asesorisnya menjadi faktor penurunan dan peningkatan ekspor Bali. “Nilai ekspor Singapura tercatat turun paling dalam secara month to month (-43,57 persen). Penurunan ini terutama disebabkan karena turunnya ekspor produk pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan). Sedangkan ekspor ke Perancis tercatat mengalami peningkatan setinggi 21,76 persen yang disebabkan karena naiknya ekspor produk pakaian dan aksesorisnya,” jelas Yahya Hanif.
Lebih lanjut dijelaskan Hanif Yahya, jika dibandingkan dengan Januari 2022 (YoY), dari sepuluh tujuan utama ekspor Bali, nilai ekspor pada empat negara tujuan utama tercatat turun, yakni Inggris, Amerika Serika, Jepang, dan Jerman. Penurunan terdalam tercatat pada nilai ekspor ke Inggris (-22,44 persen) yang didominasi turunnya ekspor produk kayu dan barang dari kayu.
Diukur dari nilainya, porsi ekspor Provinsi Bali ke luar negeri pada periode Januari 2023 didominasi ekspor produk industri pengolahan sebesar 92,13 persen dari total keseluruhan ekspor. Hanya saja dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, nilai ekspor sektor industri pengolahan turun sebesar 5,83 persen. Sebaliknya nilai ekspor produk pertanian pada Januari 2023 tercatat naik 21,08 persen. Sedangkan ekspor produk pertambangan melonjak 369,53 persen.
Di pihak lain, kinerja impor Bali pada Januari 2023 juga menurun. “Searah dengan ekspor Bali, kinerja impor Provinsi Bali pada bulan Januari 2023 juga menunjukkan penurunan,” kata Hanif Yahya.
Nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri pada Januari 2023 tercatat sebesar 8.034.418 dolar AS turun 1,78 persen dibanding Desember 2022 sebesar 8.180.356 dolar AS. *K17
Komentar