Imbas Kebakaran Depo Plumpang, Dirut Pertamina: 18 Orang Meninggal
Pertamina akan bertanggung jawab penuh terhadap penanganan korban di rumah sakit, serta membantu kebutuhan logistik korban di posko pengungsian.
JAKARTA, NusaBali
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkap jumlah korban imbas kebakaran Depo Plumpang di Koja, Jakarta Utara. Dari data yang didapat, sebanyak 18 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara 35 orang alami luka dan masih dirawat di beberapa rumah sakit di Jakarta.
“Kebakaran pipa di Terminal Plumpang ini telah menyebabkan 18 orang yang meninggal,” kata Nicke di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu (4/3/2023).
Nicke mengatakan, sejauh ini sebanyak 35 orang korban terdampak masih dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Jakarta. Pihaknya akan terus mengawasi hingga para korban sembuh.
“Ada 35 orang yang saat ini dirawat. Di RSPP ini ada 25 orang, di Rumah Sakit Pertamina Jaya ada 2 orang, di RSUD Koja ada 3 orang, RSCM 1 Orang, RS Tugu Koja 2 orang, RS Pelabuhan 2 orang,” ujarnya.
Nicke mengucapkan belasungkawa atas kematian para korban. Selain itu, dia dan jajaran juga meminta maaf atas insiden yang terjadi tersebut.
“Kepada korban yang meninggal juga kepada korban yang sedang menjalani perawatan, seluruh biaya sampai dinyatakan sembuh dan sampai pulang dan bisa beraktivitas seperti biasa, akan sepenuhnya ditanggung oleh Pertamina,” imbuh Nicke seperti dilansir detikcom.
Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab penuh terhadap penanganan korban di rumah sakit. Pihaknya juga akan membantu kebutuhan logistik korban kebakaran di posko pengungsian. Dia mengucapkan duka cita atas peristiwa tersebut.
“Kami juga menyediakan atau membantu logistik untuk para pengungsi, untuk memastikan kecukupan logistik untuk para pengungsi tersebut,” ujarnya.
Dikatakannya, investigasi terkait dugaan penyebab kebakaran depo itu masih dilakukan. Dia menegaskan pihaknya akan mengikuti investigasi yang dilakukan polisi.
“Ya jadi kalau kita lihat memang kondisinya seperti itu tapi agak berbeda dengan kondisi tahun 2009 lalu. Kalau 2009 lalu terbakarnya di dalam, kalau ini lebih banyak mungkin dampaknya kepada luar ke pemukiman. Jadi ini bagian evaluasi kami tentunya nanti akan dilakukan investigasi oleh aparat penegak hukum, kami akan mengikuti proses tersebut,” kata Irto Ginting.
Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau titik awal munculnya api kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Jenderal Sigit menjelaskan kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi saat dilakukan pengisian BBM jenis Pertamax di lokasi.”Jadi sementara yang bisa kita jelaskan pada saat kejadian kemarin kurang lebih pukul 20.00 WIB sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang,” kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Pada saat proses pengisian BBM Pertamax tersebut, terjadi gangguan teknis di lokasi. Hal itu menyebabkan muncul tekanan kuat dan lantas terjadi kebakaran.
“Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu, didapati peristiwa terbakar,” ujar mantan Kapolda Banten tersebut.
Jenderal Sigit menjelaskan tim gabungan Polri masih mendalami sumber api yang memicu kebakaran. Jajaran Polri mengumpulkan saksi hingga rekaman kamera pengawasan di Depo Pertamina Plumpang.
“Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya dari mana, ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim,” ucap Jenderal Sigit.
“Saat ini kita sedang mengumpulkan saksi-saksi, kemudian CCTV, kemudian hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis yang bisa kita nanti jelaskan secara scientific peristiwa yang sebenarnya khususnya terkait dengannya sumber api yang kemudian terjadinya kebakaran,” imbuhnya.
Jenderal Sigit mengatakan Polri mengerahkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi korban yang meninggal dunia dalam kebakaran di Plumpang, Jakarta Utara.
Dia menjelaskan korban kebakaran yang telah dievakuasi perlu pendalaman dengan metode pemeriksaan DNA dan odontologi guna memastikan bahwa identitas korban dikenali. Metode itu dilakukan agar korban meninggal akibat kebakaran bisa segera dimakamkan.
Selain itu, Jenderal Sigit juga memastikan Polri akan melakukan langkah-langkah untuk mengetahui penyebab awal terjadinya kebakaran tersebut.
Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polri juga sudah mengirimkan korban luka ke beberapa rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) membantu Polda Metro Jaya untuk olah TKP bersama tim Labfor dan DVI Dokkes Polri dalam proses identifikasi korban meninggal dunia di RS Polri Kramat Jati.
Dedi menjelaskan Polri melakukan pengamanan terhadap lokasi kebakaran, baik di Terminal BBM Pertamina Plumpang maupun rumah warga yang ditinggal mengungsi.
Polri juga mendirikan posko tanggap darurat kebakaran secara terpadu, pengaduan orang hilang di depan halaman Koramil Koja, mendirikan dapur umum di Pos Polisi oleh Satbrimobda PMJ, serta membantu posko pengungsian BPBD DKI Jakarta.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan para korban terbakarnya pipa TBBM Plumpang menjadi prioritas Kementerian BUMN juga PT Pertamina.
Dia menambahkan bahwa sejak peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/3) malam, Pertamina sudah hadir untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak kebakaran.
Menurut Erick, fasilitas yang dimiliki Pertamina, terutama jaringan rumah sakit dianggap mampu untuk membantu penanganan korban Plumpang secara maksimal. Fasilitas burn unit (unit luka bakar) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) merupakan fasilitas terbaik untuk penanganan korban dengan luka bakar.
Dia mengimbau kepada siapapun yang terdampak atas musibah di Plumpang, dipersilakan mendatangi RSPP dan Pertamina siap memberikan bantuan bagi yang membutuhkan pertolongan lebih insentif.
Erick mengatakan akan menata ulang depo bahan bakar minyak milik Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. “Tentu titik dari masyarakat masih terlalu dekat, ini yang mau kami zooning ulang, tata ulang,” kata Erick Thohir saat konferensi pers seusai mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan warga korban, seperti dilansir dari Antara.
Menurut Erick, tata ulang depo tersebut tidak hanya untuk Pertamina, tapi juga PLN maupun PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) di Sumatera Selatan agar ada batasan keamanan masyarakat tinggal.
“Memang sejak awal kami sudah menekankan kepada seluruh BUMN yang masuk menjadi kawasan objek vital, saya rasa tidak hanya kilang, tetapi juga pupuk yang saya tinjau di Sumatera Selatan buffer antara titik keamanan dan titik masyarakat masih terlalu dekat,” ungkap Erick.
Namun, dengan kejadian terbakarnya depo Pertamina Plumpang, Erick menyebut Pertamina akan segera mencari solusi terhadap permukiman penduduk yang berada di area sekitar depo BBM maupun kilang.
“Semoga ini menjadi solusi supaya masyarakat mengerti kawasan itu tidak aman, jangan ditinggali kembali. Pak Wapres sudah mengarahkan nanti kawasan ini bersama Pelindo dan Pertamina akan dicarikan solusi," tambah Erick. *
“Kebakaran pipa di Terminal Plumpang ini telah menyebabkan 18 orang yang meninggal,” kata Nicke di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu (4/3/2023).
Nicke mengatakan, sejauh ini sebanyak 35 orang korban terdampak masih dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Jakarta. Pihaknya akan terus mengawasi hingga para korban sembuh.
“Ada 35 orang yang saat ini dirawat. Di RSPP ini ada 25 orang, di Rumah Sakit Pertamina Jaya ada 2 orang, di RSUD Koja ada 3 orang, RSCM 1 Orang, RS Tugu Koja 2 orang, RS Pelabuhan 2 orang,” ujarnya.
Nicke mengucapkan belasungkawa atas kematian para korban. Selain itu, dia dan jajaran juga meminta maaf atas insiden yang terjadi tersebut.
“Kepada korban yang meninggal juga kepada korban yang sedang menjalani perawatan, seluruh biaya sampai dinyatakan sembuh dan sampai pulang dan bisa beraktivitas seperti biasa, akan sepenuhnya ditanggung oleh Pertamina,” imbuh Nicke seperti dilansir detikcom.
Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab penuh terhadap penanganan korban di rumah sakit. Pihaknya juga akan membantu kebutuhan logistik korban kebakaran di posko pengungsian. Dia mengucapkan duka cita atas peristiwa tersebut.
“Kami juga menyediakan atau membantu logistik untuk para pengungsi, untuk memastikan kecukupan logistik untuk para pengungsi tersebut,” ujarnya.
Dikatakannya, investigasi terkait dugaan penyebab kebakaran depo itu masih dilakukan. Dia menegaskan pihaknya akan mengikuti investigasi yang dilakukan polisi.
“Ya jadi kalau kita lihat memang kondisinya seperti itu tapi agak berbeda dengan kondisi tahun 2009 lalu. Kalau 2009 lalu terbakarnya di dalam, kalau ini lebih banyak mungkin dampaknya kepada luar ke pemukiman. Jadi ini bagian evaluasi kami tentunya nanti akan dilakukan investigasi oleh aparat penegak hukum, kami akan mengikuti proses tersebut,” kata Irto Ginting.
Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau titik awal munculnya api kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Jenderal Sigit menjelaskan kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi saat dilakukan pengisian BBM jenis Pertamax di lokasi.”Jadi sementara yang bisa kita jelaskan pada saat kejadian kemarin kurang lebih pukul 20.00 WIB sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang,” kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Pada saat proses pengisian BBM Pertamax tersebut, terjadi gangguan teknis di lokasi. Hal itu menyebabkan muncul tekanan kuat dan lantas terjadi kebakaran.
“Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu, didapati peristiwa terbakar,” ujar mantan Kapolda Banten tersebut.
Jenderal Sigit menjelaskan tim gabungan Polri masih mendalami sumber api yang memicu kebakaran. Jajaran Polri mengumpulkan saksi hingga rekaman kamera pengawasan di Depo Pertamina Plumpang.
“Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya dari mana, ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim,” ucap Jenderal Sigit.
“Saat ini kita sedang mengumpulkan saksi-saksi, kemudian CCTV, kemudian hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis yang bisa kita nanti jelaskan secara scientific peristiwa yang sebenarnya khususnya terkait dengannya sumber api yang kemudian terjadinya kebakaran,” imbuhnya.
Jenderal Sigit mengatakan Polri mengerahkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi korban yang meninggal dunia dalam kebakaran di Plumpang, Jakarta Utara.
Dia menjelaskan korban kebakaran yang telah dievakuasi perlu pendalaman dengan metode pemeriksaan DNA dan odontologi guna memastikan bahwa identitas korban dikenali. Metode itu dilakukan agar korban meninggal akibat kebakaran bisa segera dimakamkan.
Selain itu, Jenderal Sigit juga memastikan Polri akan melakukan langkah-langkah untuk mengetahui penyebab awal terjadinya kebakaran tersebut.
Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polri juga sudah mengirimkan korban luka ke beberapa rumah sakit terdekat guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) membantu Polda Metro Jaya untuk olah TKP bersama tim Labfor dan DVI Dokkes Polri dalam proses identifikasi korban meninggal dunia di RS Polri Kramat Jati.
Dedi menjelaskan Polri melakukan pengamanan terhadap lokasi kebakaran, baik di Terminal BBM Pertamina Plumpang maupun rumah warga yang ditinggal mengungsi.
Polri juga mendirikan posko tanggap darurat kebakaran secara terpadu, pengaduan orang hilang di depan halaman Koramil Koja, mendirikan dapur umum di Pos Polisi oleh Satbrimobda PMJ, serta membantu posko pengungsian BPBD DKI Jakarta.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan para korban terbakarnya pipa TBBM Plumpang menjadi prioritas Kementerian BUMN juga PT Pertamina.
Dia menambahkan bahwa sejak peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/3) malam, Pertamina sudah hadir untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak kebakaran.
Menurut Erick, fasilitas yang dimiliki Pertamina, terutama jaringan rumah sakit dianggap mampu untuk membantu penanganan korban Plumpang secara maksimal. Fasilitas burn unit (unit luka bakar) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) merupakan fasilitas terbaik untuk penanganan korban dengan luka bakar.
Dia mengimbau kepada siapapun yang terdampak atas musibah di Plumpang, dipersilakan mendatangi RSPP dan Pertamina siap memberikan bantuan bagi yang membutuhkan pertolongan lebih insentif.
Erick mengatakan akan menata ulang depo bahan bakar minyak milik Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. “Tentu titik dari masyarakat masih terlalu dekat, ini yang mau kami zooning ulang, tata ulang,” kata Erick Thohir saat konferensi pers seusai mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan warga korban, seperti dilansir dari Antara.
Menurut Erick, tata ulang depo tersebut tidak hanya untuk Pertamina, tapi juga PLN maupun PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) di Sumatera Selatan agar ada batasan keamanan masyarakat tinggal.
“Memang sejak awal kami sudah menekankan kepada seluruh BUMN yang masuk menjadi kawasan objek vital, saya rasa tidak hanya kilang, tetapi juga pupuk yang saya tinjau di Sumatera Selatan buffer antara titik keamanan dan titik masyarakat masih terlalu dekat,” ungkap Erick.
Namun, dengan kejadian terbakarnya depo Pertamina Plumpang, Erick menyebut Pertamina akan segera mencari solusi terhadap permukiman penduduk yang berada di area sekitar depo BBM maupun kilang.
“Semoga ini menjadi solusi supaya masyarakat mengerti kawasan itu tidak aman, jangan ditinggali kembali. Pak Wapres sudah mengarahkan nanti kawasan ini bersama Pelindo dan Pertamina akan dicarikan solusi," tambah Erick. *
Komentar