Permintaan Beras Pertiwi Anjlok
TABANAN, NusaBali
Permintaan beras Pertiwi yang biasanya sangat tinggi di Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) Tabanan, mengalami kemerosotan di bulan Januari lalu. Penyebabnya adalah kenaikan harga beras.
Jika biasanya per bulan bisa memasarkan 300 ton, namun hanya bisa menjual 280 ton. Permintaan turun ini terlihat pada outlet hingga toko modern. Presentase turunnya permintaan pun sampai di angka 15 ton.
Ketua PDDS Tabanan Kompyang Gede Pasek Weda mengatakan, beras Pertiwi Tabanan masih menjadi permintaan tertinggi di PDDS. Karena pasarannya selain ke toko modern, juga menyebar ke hotel dan kabupaten lain lewat kerjasama yang sudah disepakati. "Hanya pada Januari saja sempat turun, itu kita bisa pantau dari permintaan outlet," jelasnya, Minggu (5/3).
Turunnya permintaan tersebut disinyalir karena harga beras sempat naik. Bahkan PDDS sempat menjual harga Rp 70.000 dengan berat 5 kg. Kondisi ini menyebabkan beras khususnya di outlet banyak stok artinya lama terjualnya. "Sekarang sudah turun harganya, yang 5 kg sekarang Rp 58.000," terang Pasek Weda.
Namun kendatipun permintaan beras sempat turun, sekarang distribusi atau pemasaran sudah normal kembali. Rata-rata permintaan per bulan mencapai 300 ton. "Selain outlet pangsa pasar permintaan tinggi untuk beras adalah ke kabupaten lain lewat kerjasama yang sudah kita sepakati," akunya.
Menurut Pasek Weda, selain beras menjadi permintaan tertinggi yang dilayani PDDS adalah telur. Permintaan telur ini ada pada 8 hotel yang merupakan grop dari marriot hotel sejak Januari 2023. "Telur juga mengalami permintaan banyak, per hari 10.000 telur kami distribusikan," jelasnya.
Diterangkan, telur yang didistribusikan ini didapat dari empat peternak yang berada di Kecamatan Penebel dan Kecamatan Marga. Sehingga ketika nanti permintaan tinggi untuk stok dijamin tak kewalahan. "Kalau ada permintaan, kita akan cari karena sejauh ini tidak sampai kewalahan. Pasar telur ini menunjukkan angka yang cukup bagus karena dari Januari sampai awal Maret omzet mencapai Rp 600 – Rp 700 juta," tandasnya. *des
1
Komentar