Syok Mobilnya Terbakar, Sopir Tewas
Sopir asal Banjar Dinas Kelodan, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng itu, meninggal dunia diduga karena serangan jantung.
SINGARAJA, NusaBali
Nahas dialami I Gede Yastra, 65, yang meninggal dunia setelah mobilnya ludes terbakar di Jalan Raya Singaraja Denpasar KM 16-17 di wilayah Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Senin (6/3) pagi sekitar pukul 06.00 Wita.
Dari informasi yang dihimpun, meninggalnya Yastra pertama kali diketahui oleh Deni Hamdani, 44, asal Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng. Deni yang saat itu tengah melintas di Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, menemukan kemacetan di sepanjang jalan. Melihat hal itu, dia pun turun mengecek penyebab kemacetan.
Saat itu, ia menemukan sebuah mobil angkutan umum DK 7340 UV yang terbakar. Sedangkan sopir angkutan, Yastra, tergeletak di pinggir jalan raya tak jauh dari mobilnya. Deni pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukasada dan membawa korban ke Puskesmas Sukasada II.
Sayangnya, sesampainya di Puskesmas nyawa Yastra tak tertolong. Kapolsek Sukasada Kompol Made Agus Dwi Wirawan menyampaikan, Yastra diduga mengalami serangan jantung lantaran syok, akibat kejadian itu.
"Saat dibawa ke Puskesmas korban dalam keadaan lemas dan masih bernafas. Korban meninggal dunia saat sudah sampai di Puskesmas. Tidak ditemukan luka bakar pada tubuh korban. Diduga korban meninggal karena mengalami serangan jantung," ujar Kompol Agus Dwi, dikonfirmasi Senin siang.
Kompol Agus Dwi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran mobil itu. Ia mengungkapkan, sebelum mobil tersebut terbakar, sang sopir tengah mengangkut jirigen berisi cairan bahan pembuat dupa.
"Angkutan tersebut tidak membawa penumpang, sopir hanya membawa cairan dupa yang akan dibawa ke Denpasar. Saat terbakar, sopir sudah ditemukan tiduran di samping mobil," imbuhnya.
Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai Rp20 juta. Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran mobil tersebut. Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kebakaran mobil tersebut. "Masih diselidiki untuk penyebab kebakarannya," tandasnya. *mz
Dari informasi yang dihimpun, meninggalnya Yastra pertama kali diketahui oleh Deni Hamdani, 44, asal Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng. Deni yang saat itu tengah melintas di Banjar Dinas Wirabuana, Desa Gitgit, menemukan kemacetan di sepanjang jalan. Melihat hal itu, dia pun turun mengecek penyebab kemacetan.
Saat itu, ia menemukan sebuah mobil angkutan umum DK 7340 UV yang terbakar. Sedangkan sopir angkutan, Yastra, tergeletak di pinggir jalan raya tak jauh dari mobilnya. Deni pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukasada dan membawa korban ke Puskesmas Sukasada II.
Sayangnya, sesampainya di Puskesmas nyawa Yastra tak tertolong. Kapolsek Sukasada Kompol Made Agus Dwi Wirawan menyampaikan, Yastra diduga mengalami serangan jantung lantaran syok, akibat kejadian itu.
"Saat dibawa ke Puskesmas korban dalam keadaan lemas dan masih bernafas. Korban meninggal dunia saat sudah sampai di Puskesmas. Tidak ditemukan luka bakar pada tubuh korban. Diduga korban meninggal karena mengalami serangan jantung," ujar Kompol Agus Dwi, dikonfirmasi Senin siang.
Kompol Agus Dwi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran mobil itu. Ia mengungkapkan, sebelum mobil tersebut terbakar, sang sopir tengah mengangkut jirigen berisi cairan bahan pembuat dupa.
"Angkutan tersebut tidak membawa penumpang, sopir hanya membawa cairan dupa yang akan dibawa ke Denpasar. Saat terbakar, sopir sudah ditemukan tiduran di samping mobil," imbuhnya.
Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai Rp20 juta. Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran mobil tersebut. Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kebakaran mobil tersebut. "Masih diselidiki untuk penyebab kebakarannya," tandasnya. *mz
1
Komentar