‘Detya Jonggirupaksa’, Episode Lanjutan Karya ST Cakra Yowana Banjar Belaluan
DENPASAR, NusaBali.com – Menyambut Tahun Baru Saka 1945, ST Cakra Yowana, Banjar Belaluan, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara mempersembahkan ogoh-ogoh berjudul ‘Detya Jonggirupaksa’.
Konsep cerita ogoh-ogoh Detya Jonggirupaksa sebenarnya bukan barui pertamakali dimunculkan oleh ST Cakra Yowana. Pasalnya pada 2020 lalu, tema ini sudah pernah diusung.
“Akan tetapi karena ada kekurangan dan masukan dari para juri waktu itu, akhirnya di tahun 2023 ini tema ini kembali diangkat, namun dengan sudut pandang dan penambahan karakter dalam ogoh-ogoh,” terang I Nyoman Dedy Suryanata, selaku arsitek ogoh-ogoh, Jumat (10/3/2023).
Detya Jonggirupaksa ini merupakan cerita Arjuna Sastrabahu yang menceritakan Arjuna mengutus Patih Sumantri untuk memanah Detya Jonggirupaksa karena hendak menghancurkan kerajaan Arjuna.
Dengan dua karakter tokoh Patih Sumantri dan Detya Jonggirupaksa yang berkepala empat dan bertangan empat dengan memegang senjata.
Proses pembutan ogoh-ogoh ini hanya memakan waktu selama 2 minggu dengan melibatkan 6 hingga 7 anggota ST Cakra Yowana.
Anggaran ogoh-ogoh ini mencapai Rp 30 juta dengan tinggi di luar panggung terhitung 4 meter dan jika berada di atas panggung, maka tinggi ogoh-ogoh ini mencapai 5 meter.
Dengan menggunakan sistem mekanik, memungklinkan gerakan pada kepala ogoh-ogoh utama, senjata panah cakra yang menusuk Detya Jonggirupaksa, tangan dan kepala Patih Sumantri.
Ogoh-ogoh ini pun sudah menjalani penilaian dari tim juri lomba ogoh-ogoh Kota Denpasar pada Kamis (9/3/2023). m03
Berita ini merupakan hasil liputan Ngurah Arya Dinata, mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di NusaBali.com
Komentar