Museum Yadnya Kenalkan dan Lestarikan Upakara Umat Hindu
MANGUPURA, NusaBali.com - Mendengar kata ‘museum’ tentunya kita akan dibawa ke kisah lampau. Namun berbeda dengan Museum Yadnya di sebelah barat dari Taman Ayun, Mengwi. Di Museum Yadnya terdapat koleksi sarana upacara daur hidup dari bayi dalam kandungan sampai meninggal.
Pada umumnya museum adalah sebagai tempat melindungi benda benda yang sudah punah, tapi di sini berkaitan dengan Museum Yadnya koleksinya merupakan upakara tentang daur hidup.
Sebelum jadi museum, lokasi yang berada di Jalan Ayodya Lingkungan Taman Ayun i merupakan tempat mandala wisata, yang merupakan penyelenggaraan kegiatan ataupun tarian yang berkaitan dengan Taman Ayun.
Namun sejak tahun 2008, tempat ini diambilalih oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung dan dijadikan museum.
“Awalnya museum ini bernama Museum Manusa Yadnya, namun seiiring waktu menjadi Museum Yadnya, karena ditambah koleksinya dengan upacara pitra yadnya," terang Kepala UPT Meseum Yadnya, Setyaningsih, Senin (13/3/2023).
Sekarang ini UPT Museum Yadnya berusaha untuk merangkum sample upakara di setiap desa yang memiliki perbedaan, namun UPT Museum Yadnya memberikan contoh beberapa upakara yang nantinya bisa ditiru oleh anak-anak.
Apalagi di masa sekarang sering dijumpai ibu- ibu yang lebih banyak menjadi ibu-ibu konsumtif dan tinggal membeli saja yang memungkinkan budaya membuat banten itu mulai memudar. Apalagi dalam pendidikan formal sangat jarang ditemukan muatan lokal tentang hal ini.
"Mungkin kalau dulu ada pelatihan pejati dan lain lain, kalau sekarang sudah sangat jarang, tapi itu kita lakukan di sini. Nanti di bulan Mei hingga Juli itu akan ada kegiatan-kegiatan langsung bersama anak-anak dan masyarakat melaksanakan pelatihan tentang upakara. Semoga nantinya bisa bermanfaat," ucap Setyawati.
Dalam kegiatan ini pihak Museum Yadnya belum bisa melibatkan terlalu banyak peserta pelatihan dikarenakan keterbatasan dana.
UPT Museum Yadnya di bawah naungan Disbud Kabupaten Badung didanai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung dan dana dari BAK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Badung.
Untuk jam buka atau berkunjung ke Museum Yadnya seementara mulai dari hari Senin sampai Jumat sesuai dengan jam kerja pukul 07.00 – 16.00 WITA. Pengunjung tidak dikenakan biaya dengan harapan anak-anak bisa bermain secara gratis ke museum.
"Karena sebagian besar mendengar kata museum saja sudah enggan untuk berkunjung, semoga museum ini bisa menjadikan tempat edukasi khususnya tentang yadnya," harap Setyaningsih. *m05
Berita ini merupakan hasil liputan Irgy Krisnayasa, mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di NusaBali.com
Komentar