nusabali

100 Pelatih Buleleng Ikuti Pelatihan Fisik Level Nasional

  • www.nusabali.com-100-pelatih-buleleng-ikuti-pelatihan-fisik-level-nasional

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 100 pelatih dari 49 cabang olahraga (cabor) yang bernaung di bawah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng mengikuti pelatihan fisik tingkat I nasional.

Pelatihan  yang pertama kali dilaksanakan di Buleleng ini dilangsungkan Selasa (14/3) hingga Kamis (16/3) di Kantor KONI Buleleng, Kota Singaraja.

Ketua Panitia Pelatihan, I Ketut Iwan Swadesi menjelaskan, pelatihan pelatih fisik merupakan bagian rencana pengembangan KONI Buleleng dalam sport science bidang sumber daya manusia (SDM) pelatih. Pelatihan ini mendatangkan dua instruktur dari Lembaga Pendidikan Pelatihan Olahraga (LANKOR), yakni Prof Dr Ria Lumintuarso MSi dan Dr Devi Tirtawirya MOr.

"Pelatih disiapkan untuk memiliki pemahaman, pengetahuan, keterampilan untuk melatih atlet-atlet berprestasi. Kami berharap bisa menelurkan atlet-atlet dan pelatih sebanyak-banyaknya berkontribusi untuk Bali dan berlaga ke PON," jelas Iwan.

Setelah lulus dari pelatihan ini, seluruh pelatih dapat menerapkan teknik pelatihan yang tepat untuk atletnya. Selain diberikan materi pelatihan juga akan dilaksanakan tes fisik dan tes pembuatan program pelatihan. Para pelatih diminta mengikuti rangkaian latihan hingga tuntas.

Instruktur pelatihan LANKOR, Prof Dr Ria Lumintuarso menyampaikan  yang menjadi kelemahan pelatih di Indonesia yakni pembentukan kondisi fisik. Padahal kondisi fisik salah satu komponen penting dalam latihan untuk mencapai prestasi.

Latihan fisik ini meliputi latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan, koordinasi dan fleksibilitas, yang digunakan dalam olahraga kompetitif. "Pelatih harus menguasai bagaimana cara bagaimana cara melatih, kapan melatih yang perlu membuat program latihan," urainya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Buleleng, I Ketut Wiratmaja mengatakan, para pelatih yang mengikuti pelatihan agar bisa mengantungi sertifikat. Dengan harapan, pelatih di Buleleng bisa mendampingi atletnya dalam kompetisi di tingkat lokal hingga nasional.

Selama ini,  diakui Wiratmaja kelemahan Buleleng yakni pada penerapan sport science atau cabang keilmuan yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan hasil olahraga. Dengan pelatihan yang di gagas diyakini akan munculkan pelatih-pelatih handal untuk melahirkan atlet berprestasi.

"Setelah teknik dasar melatih dikuasai akan lahir atlet-atlet yang merajai di nomor masing-masing. Pelatih yang memiliki lisensi nanti punya hak untuk mendampingi atletnya untuk berlaga di nasional," ujar Wiratmaja. *mz

Komentar