Bus Perintis Kembali Uji Coba Trayek Baru
SINGARAJA, NusaBali
Bus perintis milik Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI) kembali uji coba trayek baru di Buleleng tahun ini. Sasaran saat ini adalah trayek Pulang Pergi (PP) Buleleng Timur-Kabupaten Bangli, mulai dari Terminal Penarukan-Tejakula-Madenan-Kabupaten Bangli.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra, Rabu (15/3) mengatakan, bus perintis ini adalah upaya Kementerian Perhubungan melakukan kajian pembukaan trayek baru. Uji coba trayek baru di Buleleng dengan bus perintis ini pun sudah sempat dilakukan pada tahun 2020-2021. Namun dengan trayek berbeda.
“Perintis ini adalah proses pembukaan akses transportasi, tetapi minimal dikaji selama 5 tahun. Kalau dianggap layak dan menguntungkan bagi bisnis transportasi umum, maka akan ditetapkan trayek baru. Sebaliknya kalau dinilai tidak efektif ya tidak akan ada pembukaan trayek baru,” terang Gunawan.
Sejauh ini dari bus perintis yang beroperasi, masih sepi penumpang. Meskipun pemerintah pusat memberikan subsidi ongkos penumpang yang relatif sangat murah. Untuk satu kali antaran hanya dikenakan biaya Rp 10.000 per orang.
“Sejauh ini dari pengamatan yang kami lakukan dan keterangan operator masih sepi. Padahal sudah berulang kali beroperasi di jam sibuk, tetapi ada tidak ada penumpang bus perintis ini tetap jalan,” imbuh dia.
Gunawan pun tidak memungkiri jika minat masyarakat menggunakan angkutan umum sangat rendah. Meskipun demikian, peluang untuk dibuka trayek baru tetap ada jika melihat peluang pengembangan kawasan lima tahun ke depan. “Kita kan tidak tahu dalam 5 tahun kedepan mungkin ada pengembangan destinasi wisata atau pengelolaan pasar yang membuat ramai, sehingga disurvei kemungkinan itu melalui bus perintis ini,” kata mantan Kepala Bappeda Buleleng ini.
Sedangkan untuk uji coba bus perintis tahun 2020-2021 khusus di jalur Desa Panji-Sangket dihentikan sementara, pasca Dinas Perhubungan Buleleng mengusulkan untuk mengganti dengan kendaraan yang lebih kecil.
Hal ini disebut Gunawan, karena penggunaan bus dalam uji coba di akses jalan kabupaten ini kurang efektif. Kendaraan besar di jalur yang sempit sering kali membuat kemacetan dan juga sulit bermanuver. Hanya saja karena dari DAMRI sudah bekerjasama dengan menggunakan bus, sehingga masih kesulitan untuk dilakukan pergantian. *k23
1
Komentar