Desa Mundeh Kauh Ubah Hasil Kebun Menjadi Stik Buah
TABANAN NusaBali
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tunggal Jaya, Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat memproduksi olahan buah kekinian.
Agar lebih dikenal dan memiliki nilai lebih, berbagai komoditas hortikultura disulap menjadi stik buah. Buah yang disulap jadi makanan kering ini mulai dari buah salak, kopi, durian, alpukat, kelapa hingga cokelat. Bahkan hasil olahan tersebut sudah mulai ada celah pemasaran. Rupanya olahan buah ini adalah produk banting stir pasca kerajinan batok kelapa yang sebelumnya digeluti, terdampak pandemi Covid-19.
Perbekel Desa Mundeh Kauh I Nyoman Sada Adi Astawa mengatakan produk yang dibuat oleh BUMDes dimulai sejak 2021. Produk dibuat oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Intisari maupun Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di lima banjar yang ada di Desa Mundeh Kauh. "Awal merintisnya tahun 2021, dan mulai pemasaran tahun 2023. Produk baru," ujar Nyoman Sada, Kamis (16/3).
Meskipun baru, pemasaran stik buah ini sudah mampu tembus pasar. Apalagi dalam pemasaran dibantu oleh PDDS (Perusahaan Daerah Dharma Santika). Jajanan kering ini sudah mulai beredar di wilayah Tabanan dan gerai pameran. "Kami olah hasil kebun ini agar ada tampilan berbeda jadi tidak hanya bahan baku saja bisa dinikmati, tetapi kami olah supaya makin dikenal," katanya.
Menurutnya produk jajanan kering ini sedang difokuskan pembuatannya. Selain memang bahan bakunya mudah dicari, juga karena tingkat pembuatanya tidak terlalu rumit. Hanya menambah tepung terigu dan bahan pembuat jajan. "Lagi pula pembuatannya tidak memerlukan mesin modern serta bisa dibuat sesuai pesanan," tegas Astawa.
Dan untuk bisa menikmati stik buah, BUMDes Tunggal Jaya membanderol harga mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 15.000. "Masyarakat bisa membeli ke kami ataupun ke PDDS. Mudah-mudahan produk baru kami semakin laris," katanya. *des
Komentar