Melasti, Ribuan Umat Hindu Padati Pantai Padanggalak
Melasti 'Usai Pandemi' Serangkaian Nyepi Saka 1945
DENPASAR, NusaBali
Ribuan umat Hindu memadati Pantai Padang Galak di Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur sejak pagi buta pada Redite Wage Uye, Minggu (19/3).
Mereka melaksanakan melasti dalam rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945. Umat Hindu yang datang dengan mengusung pratima, barong, rangda, kober, dan upakara memenuhi sepanjang garis Pantai Padanggalak. Selain itu, iringan gong juga saling bersahutan antara satu desa adat dengan desa adat lainnya yang sama-sama menggelar melasti.
Bukan hanya di Pantai Padang Galak, melasti juga digelar umat Hindu di pantai lainnya, seperti Pantai Sanur, Pantai Sindu, Pantai Segara hingga di Pantai Mertasari. Suasana ramai sudah terlihat sejak subuh, terutama di Pantai Padanggalak, Kesiman. Salah satu desa adat yang menggelar melasti di Pantai Padanggalak adalah Desa Adat Penatih Puri, Denpasar Timur. Sebanyak 400-an krama dari tiga banjar turut mengikuti prosesi melasti ini. Bahkan mereka telah bersiap untuk prosesi melasti ini pada pukul 03.00 Wita.
Kemudian pukul 04.30 Wita krama pun berangkat menuju ke Pantai Padanggalak dengan menggunakan beberapa kendaraan berupa truk maupun kendaraan pribadi. “Prosesi di segara dimulai dengan menghaturkan upakara tawur, ayaban, datengan. Intinya Ida Betara masucian di segara,” ungkap Bendesa Penatih Puri Denpasar, I Gusti Ngurah Gede Mahendra Jaya. Usai melasti, masih ada beberapa rangkaian di desa adat sebelum Nyepi. Sepulang dari melasti, semua pratima nyejer di Pura Bale Agung. Selanjutnya pada Soma Kliwon Uye, Senin (20/3) hari ini akan dilakukan prosesi ke beji menghaturkan penganyar, kemudian sehari sebelum Nyepi pada Anggara Umanis Uye, Selasa (21/3) digelar Tawur Kasanga.
Setelah itu, barulah pratima ini dikembalikan ke pura masing-masing. Selain itu akan ada juga arak-arakan ogoh-ogoh yang dipusatkan di Catus Pata masing-masing banjar sesuai kesepakatan. Sementara itu, dalam SE PHDI Nomor 143/PHDI Bali/II/2023 tentang pedoman perayaan Hari Suci Nyepi Saka 1945 terdapat beberapa rangkaian utama, yakni kegiatan upacara melis atau mekiyis atau melasti atau mekekobok yang dapat dilaksanakan mulai hari Minggu, 19 Maret 2023.
Pelaksanaannya disesuaikan dengan Desa Adat setempat dan diatur oleh Prajuru Desa Adat masing-masing. Sekembalinya dari melis atau mekiyis atau melasti maupun mekekobok, Ida Bhatara Nyejer di Pura Bale Agung/Pura Desa/Pura Puseh sampai dengan tanggal 21 Maret 2023.
Setelah selesai Ngaturang Tawur Kasanga, Ida Bhatara kembali ke Kahyangan masing-masing. Sedangkan, Nyepi Sipeng dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 22 Maret 2023 selama sehari penuh atau 24 jam sejak pukul 06.00 Wita sampai dengan pukul 06.00 Wita keesokan harinya, dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian, yakni amati gni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan.
Namun demikian hal ini dapat diberikan pengecualian bagi yang menderita sakit maupun instansi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan warga masyarakat yang membutuhkan layanan untuk keselamatan dan hal-hal lain dengan alasan kemanusiaan. Untuk pelaksanaan Tawur Agung Kasanga di Kota akan digelar di Catus Pata Patung Catur Muka Kota Denpasar. Tawur Agung Kesanga digelar bertepatan dengan Tilem Kesanga pada Selasa, 21 Maret 2023.
Jika tahun sebelumnya, Tawur Agung Kasanga digelar di Lapangan Puputan Badung, pada tahun 2023 ini akan digelar di Catus Pata Patung Catur Muka Kota Denpasar. Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Antara mengatakan, rangkaian Upacara Tawur Agung Kesanga dengan upakara Tawur Labuh Gentuh sudah dimulai sejak tanggal 6 Maret 2023 lalu. “Prosesi ini diawali dengan mapiuning, dilanjutkan dengan Nyukat Genah di Timur Laut Patung Catur Muka pada hari Selasa, 14 Maret 2023,” kata Alit Antara.
Sedangkan runtutan acara lainnya akan dilaksanakan di Pura Agung Jagatnatha. Untuk persiapan Tawur, Alit Antara mengatakan pelaksanaanya akan dimulai dari hari Senin, 20 Maret 2023 hingga 21 Maret 2023. Dimana, pada hari Senin, 20 Maret pagi diupayakan akses jalan dibuka setengah. Jalan Gajah Mada hanya bisa menuju Jalan Veteran dengan sistem dibuka separuh jalan.
Sementara Jalan Udayana hanya bisa menuju Jalan Surapati. Sehingga pengendara yang hendak menuju Jalan Veteran dapat melalui Jalan Kaliasem. Selanjutnya pada Senin, 20 Maret pukul 15.00 Wita sampai dengan Selasa 21 Maret pukul 14.00 Wita, Jalan Gajah Mada dari simpang Jalan Sumatra ke timur ditutup. Sedangkan Jalan Udayana ke Jalan Surapati tetap buka. Sementara yang menuju ke arah Jalan Veteran dapat menggunakan Jalan Surapati dan Jalan Kaliasem. Berkenaan dengan Nunas Tirtha, Alit Antara mengimbau masyarakat umum yang akan nunas Tirta Tawur tidak langsung ke Kawasan Catus Pata Patung Catur Muka, melainkan dapat langsung ke Pura Agung Jagatnatha dan Pura Agung Lokanatha mulai pukul 13.00 Wita hingga selesai. Sedangkan untuk masyarakat adat Kota Denpasar dapat mengikuti pelaksanaan upacara di Desa Adat masing-masing. “Tentunya kami berharap kerjasama semua pihak sehingga Rangkaian Hari Suci Nyepi Saka 1945 berjalan lancar, aman dan kondusif,” ujarnya. *mis
Komentar