Awal Ramadhan Berbarengan dengan Hari Raya Nyepi Umat Muslim Diizinkan Salat Tarawih di Masjid Radius 100 Meter
MANGUPURA, NusaBali
Hari Raya Nyepi dan awal Ramadhan akan berlangsung secara berbarengan tahun ini.
Dari hasil koordinasi yang telah dilakukan, umat Muslim yang hendak melaksanakan salat tarawih masih tetap diizinkan, namun dalam pengawasan atau pendampingan Pecalang. Walau begitu, tetap ada ketentuan yang harus dipatuhi, yakni hanya mereka yang berada dalam radius 100 meter dari Masjid.
Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista, mengatakan terkait seruan bersama Hari Raya Nyepi tahun 2023 yang berbarengan jatuhnya dengan awal bulan puasa, umat Muslim yang akan melaksanakan salat tarawih tetap diizinkan. Hal ini juga sudah berdarakan rapat koordinasi yang telah dilaksanakan sebelumnya di Kantor Camat Kuta. Mengacu pada seruan bersama tersebut, kata dia, setiap pihak diharapkan dapat saling bekerja sama dalam menjaga toleransi dan tidak memaksakan ego masing-masing untuk keluar bersembahyang.
“Sudah digelar rapat dan ada imbauan terkait hal itu. Jadi, bagaiman Nyepi dapat berjalan dengan lancar kondusif, dan pelaksaan salat tarawih sebagai awal bulan puasa dapat terlaksana dengan baik,” kata Wasista, Minggu (19/3).
Masih menurut Wasista, demi menjaga kekhusukan Catur Bratha Penyepian, Dia mengimbau kepada umat Muslim yang hendak salat tarawih untuk melaksanakannya di rumah masing-masing. Bagi umat muslim yang jarak tempat tinggalnya masih dalam radius 100 meter dengan Masjid, hal itu dipersilahkan untuk ke masjid dengan pengawalan pihak Pecalang. “Kami tidak melarang, tapi kami sangat berharap hal itu diperhatikan. Sebab hal ini riskan terjadi gesekan. Silahkan yang jaraknya dekat dulu, yang jauh kami harap mengerti. Jaga nama Bali yang kita cintai, jangan sampai ada orang yang naik motor,” imbaunya.
Selama ini, pelaksanaan Nyepi di Kuta berjalan dengan baik walaupun terkadang masih ditemukan 1-2 pelanggaran. Namun hal itu langsung mendapatkan pembinaan oleh Pecalang.
Tahun ini pun, lanjut Wasista, Pecalang banjar juga akan standby berjaga di lingkungannya masing-masing. Penempatan Pecalang diakuinya sudah disiapkan pada titik posko yang ditentukan. Posko induk Pecalang nantinya akan berda di depan Pura Desa. Untuk menjaga pelaksanaan Nyepi berjalan dengan khimad, tahun ini pihaknya mengaku belum mengizinkan wartawan untuk meliput hal tersebut. Walaupun memang sudah banyak permohonan yang ingin meliput pelaksanaan Nyepi di Kuta.
“Kami harap hal ini dapat dimaklumi teman-teman media. Mari kita jaga bersama dan dukung pelaksanana Nyepi ini agar dapat berjalan lancar, aman dana khusuk,” kata Wasista.
Di sisi lain, lanjut Wasista, pihak hotel juga diminta memberikan edukasi kepada tamu yang ada di hotel saat Nyepi. Desa Adat Kuta pun sudah mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan Nyepi kepada pihak pengusaha. “Apabila pihak terkait merasa ada yang belum mengerti dan memahami, hal itu diarahkan agar dapat berkoordinasi dengan kelian maupun prajuru desa yang kontaknya sudah tertera dalam surat edaran,” pinta Wasista. *dar
1
Komentar