Masyarakat Diajak Jaga Keharmonisan dan Toleransi
Bupati dan Wabup Badung Ucapkan Selamat Hari Suci Nyepi Saka 1945
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 kepada umat Hindu pada umumnya dan masyarakat Badung khususnya.
Dalam momentum keheningan Nyepi yang dirayakan setiap satu tahun sekali ini, Bupati Giri Prasta dan Wabup Suiasa mengajak masyarakat memperkuat Catur Brata Penyepian.
Bupati Giri Prasta mengatakan, perayaan Hari Suci Nyepi hendaknya dimaknai bukan semata-mata perayaan untuk peringatan pengulangan kalender secara rutin periode tahunan saja. Namun yang terpenting bagaimana memaknai hakikat dari perayaan Nyepi sebagai pergantian Tahun Baru Saka sebagai kesempatan untuk memurnikan tubuh dan pikiran, sekaligus momentum membangun penyadaran diri. Menurutnya, pelaksanaan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan menjadi langkah yang sangat relevan untuk dilaksanakan di Hari Suci Nyepi.
“Saya mengajak segenap Krama Badung senantiasa menjaga keharmonisan dan toleransi dengan sesama. Mari kita laksanakan Catur Brata Penyepian dengan sebaik-baiknya, karena bagian dari pelaksanaan Sradha dan Bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya, Senin (20/3).
Bupati Giri Prasta, mengatakan ada berbagai rangkaian pelaksanaan upacara terkait penyambutan Hari Raya Nyepi seperti Melasti, dan Tawur Kesanga yang dipusatkan di Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung, pada Selasa (21/3) hari ini. “Sekali lagi, saya atas nama pemerintah mengucapkan selamat merayakan Hari Suci Nyepi Saka 1945. Mari kita jadikan momentum Nyepi untuk mulat sarira, mengevaluasi diri, sejauh mana umat Hindu mencintai diri dan lingkungannya,” ucap Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.
Selain menyampaikan ucapan selamat melaksanakan Catur Brata Penyepian kepada segenap masyarakat Badung, pada kesempatan tersebut Bupati Giri Prasta sekaligus mengajak segenap jajarannya untuk menjadikan perayaan Nyepi sebagai momentum untuk melakukan kontemplasi dan mulat sarira, sehingga akhirnya dapat melaksanakan segala kewajiban selaku abdi masyarakat dan abdi negara dengan baik.
Bupati Giri Prasta juga menyampaikan, perayaan Hari Suci Nyepi yang jatuh pada 22 Maret besok bertepatan dengan awal bulan Ramadhan bagi umat Muslim. Untuk itu peringatan Hari Suci Nyepi hendaknya dimaknai sebagai toleransi antar umat beragama. “Bersamaannya antara Nyepi dan awal Ramadhan ini merupakan momentum yang sangat baik untuk terus menguatkan toleransi antar umat beragama,” ujarnya. *ind
Bupati Giri Prasta mengatakan, perayaan Hari Suci Nyepi hendaknya dimaknai bukan semata-mata perayaan untuk peringatan pengulangan kalender secara rutin periode tahunan saja. Namun yang terpenting bagaimana memaknai hakikat dari perayaan Nyepi sebagai pergantian Tahun Baru Saka sebagai kesempatan untuk memurnikan tubuh dan pikiran, sekaligus momentum membangun penyadaran diri. Menurutnya, pelaksanaan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan menjadi langkah yang sangat relevan untuk dilaksanakan di Hari Suci Nyepi.
“Saya mengajak segenap Krama Badung senantiasa menjaga keharmonisan dan toleransi dengan sesama. Mari kita laksanakan Catur Brata Penyepian dengan sebaik-baiknya, karena bagian dari pelaksanaan Sradha dan Bhakti ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya, Senin (20/3).
Bupati Giri Prasta, mengatakan ada berbagai rangkaian pelaksanaan upacara terkait penyambutan Hari Raya Nyepi seperti Melasti, dan Tawur Kesanga yang dipusatkan di Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung, pada Selasa (21/3) hari ini. “Sekali lagi, saya atas nama pemerintah mengucapkan selamat merayakan Hari Suci Nyepi Saka 1945. Mari kita jadikan momentum Nyepi untuk mulat sarira, mengevaluasi diri, sejauh mana umat Hindu mencintai diri dan lingkungannya,” ucap Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.
Selain menyampaikan ucapan selamat melaksanakan Catur Brata Penyepian kepada segenap masyarakat Badung, pada kesempatan tersebut Bupati Giri Prasta sekaligus mengajak segenap jajarannya untuk menjadikan perayaan Nyepi sebagai momentum untuk melakukan kontemplasi dan mulat sarira, sehingga akhirnya dapat melaksanakan segala kewajiban selaku abdi masyarakat dan abdi negara dengan baik.
Bupati Giri Prasta juga menyampaikan, perayaan Hari Suci Nyepi yang jatuh pada 22 Maret besok bertepatan dengan awal bulan Ramadhan bagi umat Muslim. Untuk itu peringatan Hari Suci Nyepi hendaknya dimaknai sebagai toleransi antar umat beragama. “Bersamaannya antara Nyepi dan awal Ramadhan ini merupakan momentum yang sangat baik untuk terus menguatkan toleransi antar umat beragama,” ujarnya. *ind
1
Komentar