Kehabisan Bekal, Sepasang Turis Polandia Dirikan Tenda di Pantai Purnama Sukawati saat Nyepi
GIANYAR, NusaBali.com - Ada-ada saja ulah turis saat berlibur di Bali. Sudah tahu masyarakat Bali sedang menjalani catur brata Penyepian, justru malah asik menggelar tenda di pinggir Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar.
Mereka adalah Karol Grabinski, 49 dan Barbara Karina Walczak, 35, WNA asal Polandia. Dua turis ini pasang tenda di sebuah bale bengong pesisir pantai Purnama, di Desa/Kecamatan Sukawati, Rabu (23/3/2023) bertepatan saat hari Nyepi.
Ulah mereka diketahui pertama kali oleh Pecalang Desa Adat Sukawati saat patroli pengamanan wilayah. Parahnya, ketika Pecalang menjelaskan tentang catur brata Penyepian yang dilakukan umat Hindu di Bali, dua turis ini justru mendebat.
Sepasang bule itu pun sempat bersitegang dengan Pecalang karena merasa tidak mengganggu pelaksanaan Nyepi.
Karena tidak menemukan penyelesaian, Pecalang Sukawati yang berjaga di Pantai Purnama memberitahu kondisi tersebut ke Bhabinkamtibmas Desa Sukawati. Kemudian Perbekel Desa Sukawati Dewa Gede Dwi Putra bersama Prajuru Desa datang langsung ke Polsek Sukawati melaporkan kejadian tersebut.
Polsek Sukawati dipimpin Panit 3 Intelkam Aipda IB Prawida langsung mendatangi TKP untuk mengamankan sepasang bule tersebut ke Mapolsek Sukawati.
Kasi Humas Polsek Sukawati Aipda Kadek Edi Arianto, seijin Kapolsek Sukawati, Kompol Decky Hendra Wijaya menjelaskan polisi langsung mengamankan sepasang bule tersebut ke Mapolsek Sukawati.
Setiba di kantor polisi, secara perlahan oleh petugas dua turis ini kembali diberikan penjelasan. "Akhirnya WNA ini menyadari kesalahannya dan mau berterus terang. Terungkap mereka terpaksa membuat tenda karena kehabisan bekal," jelas Aipda Kadek Edi Arianto saat dikonfirmasi Kamis (23/3/2023).
Selain kehabisan bekal sehingga tidak cukup untuk sewa hotel, dua turis ini juga mengaku sulit menemukan transportasi saat malam pangerupukan. "Katanya ini pengalaman pertama mereka liburan di Bali saat Nyepi," jelasnya. Selanjutnya Polsek Sukawati melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi guna penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, sejumlah pihak menyayangkan ulah turis tersebut. Masyarakat menilai, dua turis ini sudah merencanakan kemah Nyepi tersebut dari jauh-jauh hari.
"Kalau seandainya tamu keluar karena ketidaktahuan, mungkin dapat dimaklumi. Tapi ini dia sudah siap tenda. Sudah terencanakan sesuatu, berarti tamu ini sudah tahu tentang adanya Nyepi. Yang gini perlu disikapi tegas," ujar seorang warga. *nvi
Komentar