Tradisi Siat Yeh Saat Ngembak Gni di Jimbaran

Ketua Sabha Yowana Agni Sudha Desa Adat Jimbaran, Agung Bagus Cahya Dwijanata mengatakan tradisi yang digelar di Banjar Teba, Jimbaran ini sebelumnya direkonstruksi dari tradisi leluhur di zaman dahulu. “Setelah sekian lama tidak digelar, kami dari Sekaa Teruna Bakti Asih, Banjar Teba Desa Adat Jimbaran memiliki inisiatif untuk bertanya kepada para tetua. Sehingga pada 18 Maret 2018 lalu pada saat Ngembak Gni tradisi ini mulai digelar kembali dan jadi atraksi budaya,” ungkap Gung Cahya.

Dari hasil rekonstruksi tersebut, Tradisi Siat Yeh juga berhasil mendapatkan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2020 silam. Gung Cahya menjelaskan tradisi ini termasuk sebagai Panglukatan Agung diawali dengan mendak atau mengambil tirta (air suci) di dua sumber mata air yang berbeda. “Mendak tirta menggunakan kendi dari masing-masing tempat yang disesuaikan dengan pengurip-urip, yaitu warna kuning dari barat dan putih dari timur,” ujarnya.

Bendesa Adat Jimbaran, I Gusti Made Rai Dirga mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi para yowana ini. Ia berharap tradisi lainnya yang ada di Desa Adat Jimbaran selain Tradisi Siat Yeh, juga dapat direkonstruksi. *ol3