De Gadjah Siap Tanggung Biaya Sekolah Anak Korban Penusukan
Peristiwa Maut saat Ogoh-ogoh di Jalan Veteran, Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Peristiwa berdarah yang membuat I Putu Eka Astina alias Tu Pekak, 41, meninggal dunia akibat ditusuk sekelompok orang saat pawai ogoh-ogoh di Jalan Veteran Denpasar, pada Selasa (21/3) meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Tak hanya keluarga dekat, teman-teman yang tergabung dalam Relawan De Gadjah (RDG) juga merasa kehilangan sosok yang baik dan murah hati itu. Sejak Kamis (23/3) pagi, Relawan De Gadjah berdatangan ke rumah duka di Jalan Nangka, Gang Kenari VII Nomor 20, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara. Bahkan I Made Muliawan Arya alias De Gadjah sendiri datang langsung untuk menemui istri Tu Pekak, Ni Nengah Wikarsini, 37, bersama kedua anaknya dan keluarga besar lainnya. De Gadjah datang untuk memberikan support dan semangat kepada keluarga tersebut agar kuat dan tabah menghadapi persoalan ini.
Ditemui di rumah duka tersebut, De Gadjah yang merupakan anggota DPRD Kota Denpasar mengaku sangat menyesal kejadian penusukan yang membuat Tu Pekak meninggal dunia. Menurutnya, kejadian seperti itu seharus tidak boleh ada, sebab pawai ogoh-ogoh dalam rangka hari raya Nyepi mestinya dirayakan dengan suka cita. Pawai ogoh-ogoh merupakan rangkaian hari raya Nyepi yang sakral.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali ini mengaku selama sebulan sebelum Nyepi dirinya melaksanakan program keliling banjar. Dia berjalan dari banjar ke banajar untuk memberikan support kepada anak-anak mudah yang memiliki kreativitas. Sebab Seni merupakan salah satu khas dari Bali. Oleh karena itu kreativitas itu harus dipupuk, dijaga, dan dilestarikan.
"Saya sangat menyesali hal itu terjadi. Apalagi dihari pangerupukan yang menyedot perhatian masyarakat karena dua tahun tidak digelar akibat pandemi Covid-19. Sebenarnya saya sudah keliling banjar untuk mengingatkan para pemuda agar jaga diri, jaga kawan-kawan, dan turunkan ego," ungkap De Gadjah.
Pria berbadan tinggi dan tegap ini mengatakan kejadian yang menimpa Tu Pekak yang merupakan anggota Relawan De Gadjah itu adalah pelajaran berharga untuk kedepannya. Selain itu politisi senior ini percaya polisi bekerja profesional dalam menangani kasus ini. Dirinya mengaku sangat sedih, sebab korban meninggalkan istri dan dua orang anak yang masih kecil untuk selamanya.
"Korban ini adalah tulang punggung keluarganya. Anaknya dua orang. Korban ini adalah keluarga kami "relawan De Gadjah". Kedua anak beliau kami tanggung sekolah sampai kuliah. Kami semua berduka. Kami kehilangan satu saudara kami. Urusan kasusnya kami serahkan kepada polisi," tuturnya.
Anggota DPRD Kota Denpasar dua periode ini juga mengatakan kejadian seperti yang dialami Tu Pekak bisa terjadi kepada siapa dan kapan saja. Peristiwa seperti ini bisa saja terjadi kalau pribadi kita tidak bisa kontrol.
"Saya juga sering arak ogoh-ogoh dari dahulu, tidak pernah konflik. Komunikasi yang baik saja dengan banjar yang lain. Tidak mungkin kreatifitas dilarang. Solusinya kembali ke diri dan kelompok masing-masing. Bagaimana caranya agar Bali ini damai, aman. Kalau tidak damai dan aman, bagaimana ? Kita bergantung pada pariwisata," pungkasnya. *pol
1
Komentar