Diterjang Longsor, Palinggih dan Jalan Rusak
Senderan yang menyatu dengan tembok panyengker di sisi rumah tidak kuat menahan genangan air hujan, sehingga roboh dan menimpa palinggih.
SINGARAJA, NusaBali
Sebuah palinggih di Banjar Dinas Tengah, Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, milik warga bernama Nengah Sumaya, rusak diterjang longsor. Longsor tersebut juga merusak ruas jalan Tukad Bakah di Desa Kedis. Petugas BPBD melakukan assesment bencana alam tersebut, Kamis (23/3).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menyampaikan, tanah longsor itu terjadi pada Senin (20/3) sekitar pukul 11.00 Wita, namun baru dilaporkan pada Selasa (21/3). Dari hasil assesment, kejadian bencana itu menimbulkan kerugian sekitar Rp 40 juta.
"Anggota TRC sudah melakukan assesment tadi pagi (Kamis, 23/3) di lokasi kejadian. Penyebab longsor karena hujan lebat. Tanah longsor menimpa palinggih warga dengan kerugian diperkirakan Rp 5 juta. Lalu ruas Jalan Tukad Bakah jebol dengan ukuran panjang sekitar 6 meter, tinggi 7 meter dengan kerugian diperkirakan Rp 35 juta," jelasnya.
Longsor diduga terjadi akibat senderan yang menyatu dengan tembok panyengker di sisi rumah, tidak kuat menahan genangan air hujan. Sehingga roboh dan menimpa palinggih. "Kemungkinan karena dorongan air dari atas dan bawah, makanya tidak kuat. Apalagi saat kejadian itu sedang hujan deras," imbuh Ariadi Pribadi.
Ia memastikan tak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian ini. Adapun material tanah longsor di areal palinggih sudah dibersihkan oleh pemilik dibantu warga sekitar. Begitu juga di ruas jalan yang jebol tergerus longsor. Untuk bencana longsor yang terjadi di lingkungan rumah warga nantinya berusaha difasilitasi permohonan bantuan. Untuk kerusakan jalan akan segera diusulkan perbaikan ke Dinas terkait.*mz
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menyampaikan, tanah longsor itu terjadi pada Senin (20/3) sekitar pukul 11.00 Wita, namun baru dilaporkan pada Selasa (21/3). Dari hasil assesment, kejadian bencana itu menimbulkan kerugian sekitar Rp 40 juta.
"Anggota TRC sudah melakukan assesment tadi pagi (Kamis, 23/3) di lokasi kejadian. Penyebab longsor karena hujan lebat. Tanah longsor menimpa palinggih warga dengan kerugian diperkirakan Rp 5 juta. Lalu ruas Jalan Tukad Bakah jebol dengan ukuran panjang sekitar 6 meter, tinggi 7 meter dengan kerugian diperkirakan Rp 35 juta," jelasnya.
Longsor diduga terjadi akibat senderan yang menyatu dengan tembok panyengker di sisi rumah, tidak kuat menahan genangan air hujan. Sehingga roboh dan menimpa palinggih. "Kemungkinan karena dorongan air dari atas dan bawah, makanya tidak kuat. Apalagi saat kejadian itu sedang hujan deras," imbuh Ariadi Pribadi.
Ia memastikan tak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian ini. Adapun material tanah longsor di areal palinggih sudah dibersihkan oleh pemilik dibantu warga sekitar. Begitu juga di ruas jalan yang jebol tergerus longsor. Untuk bencana longsor yang terjadi di lingkungan rumah warga nantinya berusaha difasilitasi permohonan bantuan. Untuk kerusakan jalan akan segera diusulkan perbaikan ke Dinas terkait.*mz
1
Komentar