NTT dan NTB Dikabarkan Mundur di Pra PON Voli
DENPASAR, NusaBali
Tim Bola Voli Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dikabarkan mundur dari Pra PON Bola Voli Indoor yang akan digelar di DKI Jakarta pada September 2023.
Mundurnya NTT dan NTB didapat dari selentingan informasi di rakernas Yogyakarta pada 21 Maret lalu. Jika NTT dan NTB tidak ambil bagian dalam Pra PON wilayah Jawa, tim bola voli Bali tinggal mengincar satu kali kemenangan saja untuk tiket PON XXI/2024.
"Khusus Pra PON wilayah Jawa itu kan terdiri dari 9 Provinsi, jika dikurangi NTT dan NTB berarti pesertanya tinggal 7 tim saja, sementara slot kuota di wilayah kepulauan Jawa sebanyak 6 tim. Jadi tinggal menang sekali saja, kita sudah dapat tiket PON," ucap Binpres PBVSI Bali, Nyoman Gendara, Jumat (24/3). Menurut Gendara yang hadir langsung mewakili Bali saat rakernas di Jogjakarta, kepastian apakah NTT dan NTT benar - absen itu kita belum ketahui secara pasti. Kata Gendara, tetapi dari informasi yang dia dapatkan saat rakernas, NTT dan NTB disebutkan belum memiliki tim bola voli indoor.
Gendara yang juga pengurus PBVSI Badung mengatakan, jika itu benar adanya maka saat Pra PON nanti yang ikut hanya DKI Jakarta berstatus sebagai tuan rumah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Jogjakarta, dan Bali. "Sebenarnya bagi Bali tidak masalah jika NTT dan NTB ambil bagian di Pra PON nanti, kita optimis mampu mengatasi dua daerah tadi. Bahkan dengan Banten saja kita masih yakin untuk menang guna membuka peluang lolos PON," tegas Gendara.
Menurut Gendara, peluang Bali masih sangat terbuka terlepas hadir atau tidaknya NTT dan NTB di Pra PON nanti. Peluang Bali masih fifty - fifty jika bersaing dengan tim bola voli Yogkakarta. Terbukti saat Pra PON sebelumnya ke PON XX/2020 PapuaBali bercokol diperingkat lima besar. Meskipun gagal lolos PON, karena kuota sedikit di grup Jawa atau hanya empat tim. Untuk Pra PON nanti diberikan kuota slot sebanyak 6 tim.
"Kita yakin mampu meraih tiket PON, karena tiga daerah baik Banten, NTT, dan NTB kita secara teoritis masih berada diatas kertas dari sisi materi pemain. Sehingga paling buruk minimal nanti bercokol diperingkat 6, dan itu sudah memenuhi syarat lolos PON," kata Gendara. *dek
Komentar