Badan Litbang Tak Punya Tenaga Peneliti
Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kabupaten Badung ternyata belum memiliki tenaga peneliti.
MANGUPURA, NusaBali
Padahal keberadaan tenaga peneliti ini sangat vital untuk mendukung kinerjanya menerjemahkan program bupati dan wakil bupati.
Kondisi ini diakui Kepala Badan Litbang I Wayan Suambara, Rabu (7/6). “Ini kami baru usulkan punya peneliti. Lucu bila litbang tidak punya peneliti,” katanya didampingi Kabag Humas Pemkab Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta dan Kabag Kesra Pemkab Badung I Nyoman Sujendra.
Dikatakan, tenaga peneliti merupakan posisi yang menjanjikan, karena termasuk jabatan fungsional. Tenaga peneliti ini nantinya akan mengikuti pelatihan pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). “Pelatihannya selama kurang lebih 21 hari di LIPI untuk peneliti pratama atau pemula,” ucap Suambara.
Menurut Suambara, keberadaan tenaga peneliti merupakan salah satu syarat pembentukan Badan Litbang. Sehingga dengan begitu diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan lima program prioritas di Badung, yakni pemenuhan sandang, pangan dan papan masyarakat, kesehatan dan pendidikan gratis, jaminan sosial dan ketenagakerjaan, pelestarian agama, seni, adat dan budaya serta pengembangan pariwisata.
“Kami berharap pada 2018 nanti kami memiliki minimal tiga peneliti pratama, sehingga kualifikasi itu (Badan Litbang, Red) terpenuhi,” harapnya.
Badan Litbang kini membentuk Forum Kelitbangan sebagai media komunikasi antara lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan maupun perangkat daerah dalam meningkatkan kinerja, hasil mutu, dan penentuan isu strategis. “Kami melibatkan sejumlah profesor dari berbagai disiplin ilmu untuk membantu kami dalam bekerja,” tegas Suambara.
Di samping itu, pada tahun 2017 ini Badan Litbang juga memiliki program strategis seperti update analisis standar belanja, kajian peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa, penelitian dampak kegiatan pariwisata pada peningkatan pendapatan masyarakat sekitar objek pariwisata unggulan. Selain itu, juga sedang dibuat kajian pembentukan holding company, festival inovasi, dan pengembangan iptek di Kabupaten Badung.
“Sementara untuk di anggaran perubahan 2017 nanti, Badan Litbang juga akan menganalisis dampak lalu lintas Puspem Badung terhadap kinerja jaringan jalan di sekitarnya, studi kelayakan pengembangan agrobisnis komoditas ayam ras petelor di Kecamatan Petang, studi kelayakan penetapan vaksin DBD, dan studi kelayakan pengembangan green house di Kabupaten Badung,” tandasnya. *asa
Kondisi ini diakui Kepala Badan Litbang I Wayan Suambara, Rabu (7/6). “Ini kami baru usulkan punya peneliti. Lucu bila litbang tidak punya peneliti,” katanya didampingi Kabag Humas Pemkab Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta dan Kabag Kesra Pemkab Badung I Nyoman Sujendra.
Dikatakan, tenaga peneliti merupakan posisi yang menjanjikan, karena termasuk jabatan fungsional. Tenaga peneliti ini nantinya akan mengikuti pelatihan pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). “Pelatihannya selama kurang lebih 21 hari di LIPI untuk peneliti pratama atau pemula,” ucap Suambara.
Menurut Suambara, keberadaan tenaga peneliti merupakan salah satu syarat pembentukan Badan Litbang. Sehingga dengan begitu diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan lima program prioritas di Badung, yakni pemenuhan sandang, pangan dan papan masyarakat, kesehatan dan pendidikan gratis, jaminan sosial dan ketenagakerjaan, pelestarian agama, seni, adat dan budaya serta pengembangan pariwisata.
“Kami berharap pada 2018 nanti kami memiliki minimal tiga peneliti pratama, sehingga kualifikasi itu (Badan Litbang, Red) terpenuhi,” harapnya.
Badan Litbang kini membentuk Forum Kelitbangan sebagai media komunikasi antara lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan maupun perangkat daerah dalam meningkatkan kinerja, hasil mutu, dan penentuan isu strategis. “Kami melibatkan sejumlah profesor dari berbagai disiplin ilmu untuk membantu kami dalam bekerja,” tegas Suambara.
Di samping itu, pada tahun 2017 ini Badan Litbang juga memiliki program strategis seperti update analisis standar belanja, kajian peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa, penelitian dampak kegiatan pariwisata pada peningkatan pendapatan masyarakat sekitar objek pariwisata unggulan. Selain itu, juga sedang dibuat kajian pembentukan holding company, festival inovasi, dan pengembangan iptek di Kabupaten Badung.
“Sementara untuk di anggaran perubahan 2017 nanti, Badan Litbang juga akan menganalisis dampak lalu lintas Puspem Badung terhadap kinerja jaringan jalan di sekitarnya, studi kelayakan pengembangan agrobisnis komoditas ayam ras petelor di Kecamatan Petang, studi kelayakan penetapan vaksin DBD, dan studi kelayakan pengembangan green house di Kabupaten Badung,” tandasnya. *asa
Komentar