Pura Jagatnatha Dibongkar
Pemkot Siapkan Rp 15,4 Miliar, Ornamen Pakai Gaya Bebadungan
Pemkot siapkan anggaran dengan pagu senilai Rp 15,4 miliar. Proyek ini direncanakan berjalan selama 200 hari kerja, terhitung dari 17 Maret hingga 2 Oktober 2023.
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Kota Denpasar memulai perbaikan Pura Agung Jagatnatha Denpasar dengan melakukan pembongkaran, Sabtu (25/3). Pura yang terletak di pusat kota, tepatnya di Desa Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur ini, bakal menggunakan ornamen baru gaya bebadungan.
Informasi yang dihimpun NusaBali, beberapa bagian dari Pura yang bersebelahan dengan Museum Bali ini sudah mulai dibongkar dan ditata. Seperti tembok panyengker bagian depan hingga candi bentar sudah dirobohkan. Terlihat alat berat sudah ada di areal jeroan (bagian tengah,red) pura untuk proses penataan.
Menurut Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kota Denpasar Gede Cipta Sudewa, sebelum dilaksanakan pembongkaran oleh rekanan, prosesi upacara ngeruak terlebih dulu dilaksanakan pada Sukra Wage Uye, Jumat (24/3).
“Kami target hari ini (kemarin, red) semua sudah diratakan. Namun untuk bale pasandekan dibuka dulu atapnya, kemudian beberapa ukirannya akan dipindahkan, sehingga ini perlu waktu khusus,” kata Cipta Sudewa.
Dari semua pelaksanaan perbaikan tersebut, kata dia, Palinggih Padmasana akan dipertahankan utuh seperti semula, karena memiliki nilai historis. Selain itu, bale pawaregan dan perpustakaan juga dipertahankan. Sementara bangunan lainnya semua dipugar dan diperbaiki total.
“Untuk bahan bangunan mayor (pengembalian struktur,red) kami menggunakan bata merah Tulikup, Gianyar yang kualitas kelas satu. Merah sebagai lambang Batara Brahma. Sementara ornamennya akan menggunakan gaya bebadungan,” jelas Cipta Sudewa.
Selain itu, menurut Cipta Sudewa, jaba sisi (areal depan) Pura Jagatnatha yang selama ini digunakan sebagai areal parkir akan ditata kembali. “Areal parkir akan ditinggikan dan parkir digeser ke depan Museum Bali,” tegasnya.
Selain perbaikan beberapa bangunan, ada juga penambahan bale pesantian dan bale pawedan yang diperlebar dengan konsep Tri Sadaka, sehingga bisa digunakan tiga sulinggih sekaligus.
Pelaksana perbaikan Pura Jagatnatha ini, kata Cipta Sudewa melibatkan PT Adik Abang Qanita Pratama dan KSO PT Karya Dinamis Mesari. Sedangkan konsultan perencana yakni PT Kencana Adhi Karma dan Konsultan Pengawas CV Tataring Bali. Perbaikan Pura Agung Jaganatha ini Pemkot siapkan anggaran dengan pagu senilai Rp 15,4 miliar. Proyek ini direncanakan berjalan selama 200 hari kerja, terhitung dari 17 Maret hingga 2 Oktober 2023. Saat Purnama Kalima diharapkan sudah bisa dilaksanakan upacara melaspas.
Cipta Sudewa mengharapkan, agar proses perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini berjalan sesuai dengan apa yang telah dituangkan dalam aturan dan peraturan yang berlaku. “Setelah ini pembangunan fisik segera dilakukan. Perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar di dalam pembangunan tempat ibadah di Kota Denpasar sehingga masyarakat dapat bersembahyang dengan baik dan nyaman," ujarnya.*mis
Informasi yang dihimpun NusaBali, beberapa bagian dari Pura yang bersebelahan dengan Museum Bali ini sudah mulai dibongkar dan ditata. Seperti tembok panyengker bagian depan hingga candi bentar sudah dirobohkan. Terlihat alat berat sudah ada di areal jeroan (bagian tengah,red) pura untuk proses penataan.
Menurut Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kota Denpasar Gede Cipta Sudewa, sebelum dilaksanakan pembongkaran oleh rekanan, prosesi upacara ngeruak terlebih dulu dilaksanakan pada Sukra Wage Uye, Jumat (24/3).
“Kami target hari ini (kemarin, red) semua sudah diratakan. Namun untuk bale pasandekan dibuka dulu atapnya, kemudian beberapa ukirannya akan dipindahkan, sehingga ini perlu waktu khusus,” kata Cipta Sudewa.
Dari semua pelaksanaan perbaikan tersebut, kata dia, Palinggih Padmasana akan dipertahankan utuh seperti semula, karena memiliki nilai historis. Selain itu, bale pawaregan dan perpustakaan juga dipertahankan. Sementara bangunan lainnya semua dipugar dan diperbaiki total.
“Untuk bahan bangunan mayor (pengembalian struktur,red) kami menggunakan bata merah Tulikup, Gianyar yang kualitas kelas satu. Merah sebagai lambang Batara Brahma. Sementara ornamennya akan menggunakan gaya bebadungan,” jelas Cipta Sudewa.
Selain itu, menurut Cipta Sudewa, jaba sisi (areal depan) Pura Jagatnatha yang selama ini digunakan sebagai areal parkir akan ditata kembali. “Areal parkir akan ditinggikan dan parkir digeser ke depan Museum Bali,” tegasnya.
Selain perbaikan beberapa bangunan, ada juga penambahan bale pesantian dan bale pawedan yang diperlebar dengan konsep Tri Sadaka, sehingga bisa digunakan tiga sulinggih sekaligus.
Pelaksana perbaikan Pura Jagatnatha ini, kata Cipta Sudewa melibatkan PT Adik Abang Qanita Pratama dan KSO PT Karya Dinamis Mesari. Sedangkan konsultan perencana yakni PT Kencana Adhi Karma dan Konsultan Pengawas CV Tataring Bali. Perbaikan Pura Agung Jaganatha ini Pemkot siapkan anggaran dengan pagu senilai Rp 15,4 miliar. Proyek ini direncanakan berjalan selama 200 hari kerja, terhitung dari 17 Maret hingga 2 Oktober 2023. Saat Purnama Kalima diharapkan sudah bisa dilaksanakan upacara melaspas.
Cipta Sudewa mengharapkan, agar proses perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini berjalan sesuai dengan apa yang telah dituangkan dalam aturan dan peraturan yang berlaku. “Setelah ini pembangunan fisik segera dilakukan. Perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Denpasar di dalam pembangunan tempat ibadah di Kota Denpasar sehingga masyarakat dapat bersembahyang dengan baik dan nyaman," ujarnya.*mis
1
Komentar