Wisman Berulah, BVA Ikut Gerah
DENPASAR, NusaBali
Rentetan ulah oknum wisman atau orang asing mencuat beberapa waktu belakangan ini, membuat gerah Bali Villa Association(BVA).
Wadah pemilik maupun pengelola vila tersebut, mendukung stakeholder terkait mengambil tindakan tegas, yakni menegakan aturan terhadap pelancong yang berperilaku semaunya, mengabaikan bahkan melabrak aturan. Termasuk sikap tidak respek terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Jika memang berulah dan melanggar kami dukung instansi terkait, seperti Imigrasi melakukan tindakan tegas, misalnya deportasi," ujar Ketua Bali Villa Association(BVA) I Putu Gede Hendrawan, Sabtu(25/3).
Dikatakan Hendrawan, hal itu disampaikan karena BVA sepakat dengan konsep dan pengembangan pariwisata budaya Bali, adalah pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Terkait hal itu, BVA juga menginginkan wisatawan, khususnya wisman yang datang ke Bali, benar-benar dengan tujuan berwisata, menikmati keindahan alam, keunikan seni budaya dan keramah-tamahan masyarakat Bali.
"Kita tak ingin wisman yang datang, mengundang dan mendatangkan masalah," ucap praktisi pariwisata asal Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Contohnya, seperti yang sudah terungkap ada wisman yang justru ngalih gae (bekerja) merebut pekerjaan masyarakat lokal.
"Ini jelas, menimbulkan masalah," kata Jro Hendrawan, sapaan Ketua BVA ini.
Tegasnya, praktisi dan industri pariwisata Bali, bukan alergi dengan orang asing maupun wisman. Justru sebagaimana komponen pariwisata yang lain, BVA menginginkan semakin banyak wisman yang datang ke Bali.
"Tapi ya...benar-benar wisman yang berwisata. Bukan yang berulah, " ujarnya.
Atau kalau ada yang punya niat berinvestasi, melalui jalur PMA (Penanaman
Modal Asing) ke internal anggota, Jro Hendrawan meminta anggota BVA, waspada dan mencermati tamu-tamu yang datang maupun tinggal. Antara lain, mulai kelengkapan dokumen, maupun yang lainnya. Tentu dengan cara dan pola yang elegan, sehingga tidak mengusik kenyamanan tamu.
Dia yakin anggota BVA sudah pengalaman untuk hal itu. Karena itu menyangkut kondisi di lapangan.
BVA Bali saat ini beranggotakan 72 vila/perusahaan. Sedangkan tingkat hunian berkisar 70 persen. "Astungkara, meski dalam masa low season, okupansi vila masih stabil, " tambah Putu Gede Hendrawan. *K17
1
Komentar