Sekolah Wajib Siapkan Lahar Parkir dan Dropping Zone
Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan menggelar Rapat Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) di Ruang Rapat Kantor Bupati Tabanan, Rabu (7/6).
TABANAN, NusaBali
Agenda rapat untuk mengatasi kemacetan di Jalan Diponegoro Tabanan. Solusinya, setiap sekolah harus sediakan lahan parkir dan dropping zone.
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan, Agus Hartawiguna mengatakan banyak masalah yang belum dapat dituntaskan di jalan Diponegoro. Di antaranya permasalahan parkir. “Permintaan parkir meningkat sementara lahan terbatas, hingga terjadinya kemacetan,” ungkap Agus Hartawiguna. Ia berusaha mencari solusi salah satunya dengan penyediaan lahan parkir dan Dropping Zone di setiap sekolah.
Agus Hartawiguna menambahkan, di Jalan Diponegoro terdapat perkantoran, permukiman, sekolah, pusat perbelanjaan dan rumah sakit. Dikatakan, rumah sakit dan pusat kegiatan pembelanjaan berkewajiban menyediakan lahan parkir dengan kapasitas yang memadai. Ia juga mengapresiasi rencana pembuatan lahan parkir bertingkat BRSUD Tabanan.
Dicontohkan, di Jalan Diponegoro banyak pengantar siswa berhenti atau parkir terlalu lama di jalan. “Guna mengurangi kemacetan yang diakibatkan oleh para pengantar siswa, pihak sekolah kami harapkan menyediakan dropping zone atau sekurang-kurangnya adanya pengawasan di depan sekolah,” pintanya. Ditambahkan, mengenai jam masuk sekolah untuk sekolah di Jalan Diponegoro sebaiknya masuk pagi ataupun siang.
Masalah lalu lintas terjadi juga tidak luput dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk menaati peraturan lalu lintas, sehingga diharapkan adanya kesadaran masyarakat serta pengawasan yang ketat. “Perlu peningkatan pengawasan yang disertai penindakan di Jalan diponegoro untuk mengatasi yang parkir sembarangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali ada juga masyarakat yang masih melanggar aturan, sehingga dibutuhkan sosialisasi untuk dapat mengubah mindset masyarakat,” ujarnya. *k21
Kepala Dinas Perhubungan Tabanan, Agus Hartawiguna mengatakan banyak masalah yang belum dapat dituntaskan di jalan Diponegoro. Di antaranya permasalahan parkir. “Permintaan parkir meningkat sementara lahan terbatas, hingga terjadinya kemacetan,” ungkap Agus Hartawiguna. Ia berusaha mencari solusi salah satunya dengan penyediaan lahan parkir dan Dropping Zone di setiap sekolah.
Agus Hartawiguna menambahkan, di Jalan Diponegoro terdapat perkantoran, permukiman, sekolah, pusat perbelanjaan dan rumah sakit. Dikatakan, rumah sakit dan pusat kegiatan pembelanjaan berkewajiban menyediakan lahan parkir dengan kapasitas yang memadai. Ia juga mengapresiasi rencana pembuatan lahan parkir bertingkat BRSUD Tabanan.
Dicontohkan, di Jalan Diponegoro banyak pengantar siswa berhenti atau parkir terlalu lama di jalan. “Guna mengurangi kemacetan yang diakibatkan oleh para pengantar siswa, pihak sekolah kami harapkan menyediakan dropping zone atau sekurang-kurangnya adanya pengawasan di depan sekolah,” pintanya. Ditambahkan, mengenai jam masuk sekolah untuk sekolah di Jalan Diponegoro sebaiknya masuk pagi ataupun siang.
Masalah lalu lintas terjadi juga tidak luput dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk menaati peraturan lalu lintas, sehingga diharapkan adanya kesadaran masyarakat serta pengawasan yang ketat. “Perlu peningkatan pengawasan yang disertai penindakan di Jalan diponegoro untuk mengatasi yang parkir sembarangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa seringkali ada juga masyarakat yang masih melanggar aturan, sehingga dibutuhkan sosialisasi untuk dapat mengubah mindset masyarakat,” ujarnya. *k21
Komentar