Kodrat Batal Turun Full Team
Absen di Kelas 49,52 kg Putra pada Pra PON
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (KODRAT) Bali batal turun full team dalam Pra PON tarung derajat yang akan digelar pada Juli 2023 di Jawa Tengah. Hal itu karena nomor tarung dinilai belum potensial dan bersaing maksimal di level nasional.
"Saya akui atlet yang ada saat ini hasil Porprov Bali XV/2022, sedangkan khusus di kelas 49,52 kg putra belum maksimal, kita tidak paksakan mereka untuk turun di Pra PON," ucap Sekum Pengprov Kodrat Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, Minggu (26/3).
Menurut pria yang biasa disapa Gung Cok, hasil seleksi final belum lama ini penampilan Kodrat Bali belum meyakinkan di kelas tersebut. Bahkan kualitas belum mumpuni untuk bisa bersaing meraih tiket PON.
"Dari 9 kelas di sektor putra, satu kelas masih dievaluasi untuk dibahas detail pada rapat bersama untuk mengambil keputusan akhir, tapi melihat kemampuan mereka saya nilai sulit untuk bisa bersaing di nasional," kata Gung Cok, yang juga Ketum Pengprov Cricket Bali.
Kondisi itu, kata Gung Cok, perlu dibahas lebih lanjut untuk kepastian dalam satu kelas putra tersebut. Gung Cok juga tidak ingin menonjolkan kuantitas daripada kualitas atlet. Sebab sebelumnya para petarung putra Bali berguguran di Kejurnas Tarung Derajat di GOR Arca Manik, Bandung pada 20 Desember 2022 lalu.
"Hasil dari Kejurnas ini kita harus pakai rujukan, bahwa sekarang ini perkembangan daerah lain sangat pesat. Jadi kita tidak bisa paksakan untuk kirim, melihat kualitas yang mereka tunjukkan," kata Gung Cok, yang juga Binpres KONI Bali .
Gung Cok mengatakan, namun keputusan akhir akan diambil dalam rapat final setelah sektor putri tuntas seleksi akhir. "Untuk sektor putra itu ada tiap kelasnya, sedangkan untuk sektor putri masih ada di dua kelas atletnya lebih dari satu orang, makanya harus seleksi akhir lagi," papar Gung Cok.
Menurut Gung Cok, arahnya nanti di putra ada sembila kelas dipertandingkan di Pra PON, dan Bali akan absen satu kelas. Sedangkan untuk putri megikuti lima kelas yang dipertandingkan.
"Banyak pertimbangan kita kirim atlet ke ajang Pra PON, sebab sekarang ini tidak sama persaingannya seperti saat PON XX/2020 di Papua, dari tingkat daerah saja sudah ketat, apalagi di pusat, jauh lebih ketat persaingannya. Makanya kita sangat selektif kirim atlet yang rencana kita putuskan definitif Pra PON pada awal April 2023 nanti," kata Gung Cok. *dek
"Saya akui atlet yang ada saat ini hasil Porprov Bali XV/2022, sedangkan khusus di kelas 49,52 kg putra belum maksimal, kita tidak paksakan mereka untuk turun di Pra PON," ucap Sekum Pengprov Kodrat Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka, Minggu (26/3).
Menurut pria yang biasa disapa Gung Cok, hasil seleksi final belum lama ini penampilan Kodrat Bali belum meyakinkan di kelas tersebut. Bahkan kualitas belum mumpuni untuk bisa bersaing meraih tiket PON.
"Dari 9 kelas di sektor putra, satu kelas masih dievaluasi untuk dibahas detail pada rapat bersama untuk mengambil keputusan akhir, tapi melihat kemampuan mereka saya nilai sulit untuk bisa bersaing di nasional," kata Gung Cok, yang juga Ketum Pengprov Cricket Bali.
Kondisi itu, kata Gung Cok, perlu dibahas lebih lanjut untuk kepastian dalam satu kelas putra tersebut. Gung Cok juga tidak ingin menonjolkan kuantitas daripada kualitas atlet. Sebab sebelumnya para petarung putra Bali berguguran di Kejurnas Tarung Derajat di GOR Arca Manik, Bandung pada 20 Desember 2022 lalu.
"Hasil dari Kejurnas ini kita harus pakai rujukan, bahwa sekarang ini perkembangan daerah lain sangat pesat. Jadi kita tidak bisa paksakan untuk kirim, melihat kualitas yang mereka tunjukkan," kata Gung Cok, yang juga Binpres KONI Bali .
Gung Cok mengatakan, namun keputusan akhir akan diambil dalam rapat final setelah sektor putri tuntas seleksi akhir. "Untuk sektor putra itu ada tiap kelasnya, sedangkan untuk sektor putri masih ada di dua kelas atletnya lebih dari satu orang, makanya harus seleksi akhir lagi," papar Gung Cok.
Menurut Gung Cok, arahnya nanti di putra ada sembila kelas dipertandingkan di Pra PON, dan Bali akan absen satu kelas. Sedangkan untuk putri megikuti lima kelas yang dipertandingkan.
"Banyak pertimbangan kita kirim atlet ke ajang Pra PON, sebab sekarang ini tidak sama persaingannya seperti saat PON XX/2020 di Papua, dari tingkat daerah saja sudah ketat, apalagi di pusat, jauh lebih ketat persaingannya. Makanya kita sangat selektif kirim atlet yang rencana kita putuskan definitif Pra PON pada awal April 2023 nanti," kata Gung Cok. *dek
Komentar