Pedagang Pasar Takjil Kampung Anyar Tuai Berkah
SINGARAJA, NusaBali
Semarak bulan Ramadan bisa dirasakan di sepanjang Jalan Jeruk, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Kawasan tersebut disulap menjadi pasar takjil dadakan. Pasar ini menjadi salah satu pilihan favorit warga untuk mencari menu makanan maupun minuman untuk berbuka.
Kampung di sekitar pasar ini akan ramai, terutama pada saat menjelang berbuka puasa. Sejumlah warga yang tinggal di pemukiman tersebut membuka lapak menjajakan berbagai menu makanan dan minuman. Sementara pembeli berdesakan memadati sepanjang jalan berburu kuliner.
Di gang jalan yang hanya selebar sekitar tiga meter ini, tenda-tenda berjajar berjualan beragam makanan yang dapat dinikmati untuk berbuka puasa. Pengunjung pasar dapat membeli makanan, mulai dari makanan ringan dan minuman hingga makanan berat seperti lauk pauk dan sayur.
Salah seorang pedagang bernama Ardi, 36, menyampaikan, seperti namanya, pasar takjil dadakan ini memang secara khusus diadakan ketika bulan Ramadan tiba. Bulan Ramadan pun menjadi berkah tersendiri bagi warga yang tinggal di sana, termasuk Ardi. Ia membuka dagangan nasi campur, lauk pauk, dan sayuran.
Dengan berjualan di pasar takjil itu, ia bisa meraup untung hingga ratusan ribu rupiah setiap hari. Ia merupakan pedagang pasar takjil musiman. Setiap Ramadan, ia selalu berdagang beragam jenis lauk pauk dan sayuran untuk berbuka puasa. Harga per bungkus dipatok antara Rp 5.000 hingga Rp 22.000. "Kalau ramai begini, sehari bisa dapat Rp 400 ribu," jelasnya.
Dia menjelaskan, aneka lauk pauk dan sayuran yang dijual dimasak sendiri. Menurutnya, pada awal Ramadan para penjual takjil bisa mendapatkan omset maksimal. Pengalaman tahun sebelumnya, pembeli akan membludak pada awal dan akhir Ramadan. "Jadi kita banyakin jualannya di awal-awal Ramadan seperti ini," ujarnya.
Menurut seorang pengunjung bernama Fahri Maulana, 24, di pasar takjil banyak pilihan makanan yang bisa dipilih. Selain itu karena pasar ini sudah terkenal legendaris, sehingga dia tertarik datang dan mencari takjil. Menurutnya, harga takjil dan minuman di pasar ini relatif standar dan tidak berbeda jauh dengan harga takjil di tempat lainnya.
Untuk harga gorengan seperti tahu, ote-ote, dan pisang goreng dijual Rp 1.000, sedangkan untuk harga minuman dingin seperti es buah dan es kelapa Rp 5.000 hingga Rp 7.000. "Saya sudah beli gorengan dan es kelapa. Masih mau lihat-lihat lagi untuk menu makan buka puasa," katanya.
Pengunjung lainnya, Edi Nuryanto memilih pasar takjil sebagai tempat mencari menu berbuka karena lebih dekat dengan tempat bekerjanya. Selain itu, pasar memang sudah terkenal banyak menjual varian takjil saat Ramadan. Sehingga memudahkan ia berbelanja hanya di satu tempat saja.
Nuryanto mengaku senang karena suasana Ramadan tahun ini lebih nyaman, ramai, dan tidak ada bayang-bayang Covid-19. "Suasananya juga lebih ramai dari tahun lalu. Tahun lalu kan masih ada pembatasan kegiatan. Sekarang lebih terasa suasana bulan Ramadannya," tuturnya. *mz
Komentar