FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali, Akomodasi Wisata Diyakini Terimbas
GIANYAR, NusaBali
FIFA batalkan drawing Piala Dunia U-20 di Bali. Pembatalan ini diyakini berimbas pada sektor perekonomian. Terutama penyedia akomodasi wisata yang sudah bersiap-siap menyambut kedatangan para delegasi.
Ketua Fraksi Indonesia Raya DPRD Gianyar, Ngakan Ketut Putra, mengatakan para penyedia akomodasi wisata di Gianyar antusias dengan perhelatan sepakbola dunia ini. Apalagi Stadion Dipta menjadi salah satu venue pertandingan. Para suporter masing-masing negara peserta Piala Dunia U-20 diyakini menginap, menikmati kuliner, dan berlibur di Gianyar.
Pasca pembatalan drawing Piala Dunia U-20 di Bali, harapan penyedia akomodasi wisata pun pupus. “Pembatalan ini tentu berdampak pada ekonomi. Bukan hanya warga Gianyar, tapi Bali secara umum. Ini kesempatan yang sangat langka, malah hilang begitu saja,” ujar Ngakan Putra, Senin (27/3). Politisi asal Kota Gianyar ini memprediksi, kondisi ini juga akan berdampak pada pariwisata secara umum. Sebab sepakbola merupakan salah satu kiblat keamanan wilayah. Selama ini, negara di berbagai belahan dunia bersaing untuk menjadi tuan rumah sepakbola.
Menurut Ngakan Putra, menjadi tuan rumah sepakbola dunia sekaligus penanda bahwa negara tersebut aman dikunjungi. “Dengan batalnya drawing Piala Dunia U-20 akan berdampak pada image Bali di mata internasional. Bali yang selama ini kalem, kenapa bisa seperti ini. Tentunya pertanyaan itu akan berdampak pada pariwisata Bali. Mudah-mudahan saja pembatalan drawing ini tak berlanjut ke pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20,” harap Ngakan Putra. Menurut Ngakan Putra, alasan Bali menolak pemain Israel bertanding di Bali karena negaranya menjajah Palestina cukup kocak.
“Semestinya, penolakan seperti itu dipikirkan terlebih dahulu. Lucu, pas G20 Israel diterima. Sementara di ajang olahraga kenapa malah ditolak. Jangan kepentingan olahraga dicampuradukan dengan kepentingan lain,” ujarnya. Drawing untuk mengundi grup para peserta Piala Dunia U-20 awalnya direncanakan berlangsung di Bali pada 31 Maret. Diduga karena ada penolakan untuk menerima Timnas Israel berujung pada pembatalan acara tersebut. *nvi
Komentar