Tinjau SMPN 15 Denpasar, Dewan Temukan Banyak Permasalahan
Juga Dipertanyakan Belum Lengkapnya Fasilitas Sekolah
DENPASAR, NusaBali
Komisi I, III, dan IV DPRD Kota Denpasar melalukan kunjungan kerja ke SMPN 15 Denpasar di Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, Senin (27/3).
Dalam kunjungan tersebut mereka menemukan banyak permasalahan dalam penyelesaian proyek tersebut. Di antaranya keran air ada yang rusak, tidak ada air di toilet, tembok retak, pintu yang tidak sesuai penempatan, rembesan air, hingga saluran drainase yang kurang efektif. Hal itu dikhawatirkan akan memicu permasalahan ke depan, sehingga harus diantisipasi sejak dini.
Kunjungan tersebut dipimpin Ketua Komisi I dari Fraksi PDIP I Ketut Suteja Kumara, Ketua Komisi III dari Fraksi PDIP Eko Supriadi, dan Ketua Komisi IV dari Fraksi Golkar I Wayan Duaja. Selain itu juga diikuti anggota komisi diterima oleh Kabid Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar Made Adnyana.
Suteja Kumara mengungkapkan, dari pantauannya ada beberapa pengerjaan yang tidak rapi. Selain itu, ada beberapa rembesan yang terlihat padahal belum ditempati.
Suteja Kumara juga mempertanyakan terkait dengan defect list yang dilakukan Disdikpora sebelum diserahkan oleh rekanan. "Ini ada defect list gak? Ini perlu dilakukan sebelum diserahkan ke Disdikpora, dan Disdikpora menyerahkan ke sekolah. Nantinya ini akan menjadi tanggung jawab sekolah ketika rekanan tidak menyelesaikan pembangunan gedung sekolah ini dengan baik,” kata Suteja Kumara.
Eko Supriadi mengatakan beberapa temuan saat melakukan pemantauan. Di antaranya tidak ada saluran drainase yang baik untuk mengantisipasi air hujan pada halaman depan sekolah. Jika hujan deras dipastikan halaman tersebut akan tergenang.
“Ini harus diantisipasi. Lantai dan tembok ada yang retak. Ini tidak bagus finishing-nya. Tolong ini harus dibereskan, masa seperti ini pengerjaan fisiknya,” ujarnya.
Sedangkan Wayan Duaja menambahkan, karena gedung sekolah telah selesai dibangun, Disdikpora harusnya sudah memindahkan siswa ke gedung baru tersebut. Namun, siswa sampai sekarang belum dipindahkan. “Juga segera dilengkapi dengan komputer, meja, kursi, dan papan tulis untuk proses belajar mengajar,” ucap Wayan Duaja.
Anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat Anak Agung Susruta mempertanyakan terkait fasilitas ruang belajar yang sampai saat ini belum dilengkapi. Dia mengatakan, harusnya mebeler dan fasilitas lainnya sudah disiapkan seiring dengan pembangunan sekolah. Namun, sampai saat ini fasilitas tersebut belum ada.
Selain itu, Susruta juga menyoroti toilet yang tidak berisi air bahkan keran ada yang copot. “Harusnya pengadaan fasilitas berjalan beriringan dengan pembangunan,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Konsultan Pengawas Wayan Sujana mengatakan, masa pemeliharaan masih setahun. Sehingga, apa yang menjadi masukan akan segera ditindaklanjuti. “Terima kasih masukannya segera kami sampaikan ke rekanan agar segera diperbaiki,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar Made Adnyana, mengatakan terkait kerusakan keran dan tidak adanya air itu karena sekolah tersebut sempat kemasukan maling. Karenanya, keran yang ada di sekolah tersebut masih belum diperbaiki. Apalagi sekolah tersebut belum memiliki waker. Sekolah ini, menurut dia, sebenarnya pengerjaannya sampai 28 Desember 2022, namun karena ada penambahan pengerjaan 27 hari, sekolah diserahkan pada 24 Januari 2023.
“Setelah ada waker baru akan diperbaiki keseluruhan. Soalnya kemarin sekolah ini kemalingan. Terkait mebeler memang belum datang, kalau kursi meja sudah dianggarkan di anggaran 2022, sementara untuk board-nya dianggarkan di induk 2023,” kata Made Adnyana. *mis
Komentar