Balawista Imbau Masyarakat Gunakan Alat Keselamatan Saat Melaut
MANGUPURA, NusaBali
Gelombang tinggi di perairan Selatan Bali menjadi atensi Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista).
Beberapa kasus terakhir, akibat gelombang tinggi mengakibatkan para nelayan jadi korban. Guna mencegah jatuhnya korban jiwa, Balawista mewanti-wanti dan mengimbau para nelayan untuk menggunakan alat keselamatan saat melaut demi mencegak hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepala UPTD Balawista Kuta Selatan I Wayan Somer, mengatakan kelengkapan fasilitas keselamatan diri saat melaut sangatlah penting demi menjamin keamanan. Sebab dengan ketersedian alat keselamatan yang memadai akan sangat membantu apabila sampai terjadi kecelakaan saat berada di laut. Minimal nelayan dapat mempertahankan diri sembari menunggu bala bantuan datang.
“Sangat penting bagi para nelayan untuk memperhatikan imbauan dari pihak BMKG, baik menyangkut cuaca, ketinggian gelombang, maupun angin yang berpengaruh terhadap aktivitas melaut,” imbau Somer, Selasa (28/3).
Sebagai petugas Balawista, lanjut Somer, tentu akan melakukan pengawasan melekat pada area titik pos Balawista yang telah ditentukan. Untuk di Kecamatan Kuta Selatan ada 11 pos Balawista yang melakukan pengawasan dengan menerapkan 2 shift kerja. Adapun pos tersebut berada di Pantai Kelan, Kedonganan, Jimbaran, Dreamland, Bingin, Labuan Sait, Uluwatu, Melasti, Pandawa, serta di kawasan Nusa Dua ITDC sebanyak 3 pos.
Walau sudah ada 11 pos Balawista seperti yang ada sekarang, dia mengaku belum bisa mengcover seluruh aktivitas masyarakat yang ada di laut. Sebab dari segi jumlah petugas belum ideal. Saat ini ada sebanyak 56 orang petugas yang terbagi ke dalam 11 pos. Artinya masing-masing pos terdapat sekitar 5 orang petugas yang berjaga. Kondisi itu disebut belum lah ideal, karena seharusnya paling tidak dalam setiap pos minimal harus ada 7-8 orang. Dengan demikian, masih diperlukan sekitar 22 personel untuk melengkapi kondisi yang ada saat ini.
“Karena itu lah kami mengimbau masyarakat terkait keselamatan saat melaut, sehingga potensi kecelakaan di perairan dapat diminimalisasi dan dapat menekan korban jiwa,” tegasnya.
Walau jumlah petugas masih kurang, Somer menegaskan tim yang bertugas di lapangan tetap bekerja keras demi memberikan rasa nyaman kepada masyarakat. “Untuk pengawasan di pantai, kami lebih memprioritaskan kepada pengunjung yang melakukan rekreasi. Namun jika ada laporan kejadian perahu terbalik atau tenggelam, kami akan tetap membantu proses pencarian bersama stakeholder terkait,” katanya.
Sementara, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) I Nyoman Gede Wirajaya, mengatakan kondisi gelombang tinggi masih terjadi di beberapa perairan Bali, termasuk di Bali bagian Selatan. Adapun tinggi gelombang untuk perairan Utara Bali 0,25 hingga 1 meter, perairan Selatan Bali, Selat Bali, Selat Lombok ketinggiannya dari 0,75 hingga 2 meter. “Masyarakat utamanya nelayan yang sedang melaut untuk tetap memperhatikan faktor cuaca ekstrem. Perhatikan pula setiap informasi yang dikeluarkan BMKG demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” harapnya. *dar
Komentar