Dinas Perpustakaan Gelar Lomba Merangkum Buku
GIANYAR, NusaBali
Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusar) Kabupaten Gianyar menggelar lomba merangkum buku, Selasa (28/3).
Lomba diikuti 70 siswa SD di Gedung Perpustakaan Daerah Nawaksara Kabupaten Gianyar. Puluhan siswa antusias membaca satu buku untuk dirangkum. Juri menilai hasil rangkuman yang dituliskan pada kertas folio.
Plt Kadispusar Gianyar Ida Ayu Putu Eka Susanti mengatakan, lomba ini untuk menggugah minat baca siswa. Lomba ini juga serangkaian perayaan HUT ke-252 Kota Gianyar. Peserta diminta merangkum sebuah buku dalam bentuk tulisan di kertas dobel folio. Pustaka atau buku yang digunakan adalah buku-buku yang ada di Perpustakaan Nawaksara. “Peserta dibebaskan memilih buku cerita anak yang ada di Perpustakaan Nawaksara,” jelas Eka Susanti.
Peserta diberikan waktu 90 menit untuk membuat rangkuman, minimal tulisan 2 halaman dobel folio. Menurut Eka Susanti, lomba ini untuk membiasakan siswa agar lebih sering membaca buku dibandingkan bermain media sosial. “Era sekarang kebanyakan anak-anak lebih sering bermain gadget, jadi ini merupakan program untuk mengupayakan anak-anak terbiasa membaca buku dan mampu memahami isi buku,” ungkap Eka Susanti.
Sebanyak 70 siswa perwakilan dari masing-masing kecamatan menunjukkan kemampuannya memahami isi sebuah buku dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. “Peserta lomba kami batasi, setiap kecamatan hanya boleh mengirim 10 orang siswa. Selebihnya akan kami jadwalkan untuk lomba berikutnya,” jelas Eka Susanti. *nvi
Plt Kadispusar Gianyar Ida Ayu Putu Eka Susanti mengatakan, lomba ini untuk menggugah minat baca siswa. Lomba ini juga serangkaian perayaan HUT ke-252 Kota Gianyar. Peserta diminta merangkum sebuah buku dalam bentuk tulisan di kertas dobel folio. Pustaka atau buku yang digunakan adalah buku-buku yang ada di Perpustakaan Nawaksara. “Peserta dibebaskan memilih buku cerita anak yang ada di Perpustakaan Nawaksara,” jelas Eka Susanti.
Peserta diberikan waktu 90 menit untuk membuat rangkuman, minimal tulisan 2 halaman dobel folio. Menurut Eka Susanti, lomba ini untuk membiasakan siswa agar lebih sering membaca buku dibandingkan bermain media sosial. “Era sekarang kebanyakan anak-anak lebih sering bermain gadget, jadi ini merupakan program untuk mengupayakan anak-anak terbiasa membaca buku dan mampu memahami isi buku,” ungkap Eka Susanti.
Sebanyak 70 siswa perwakilan dari masing-masing kecamatan menunjukkan kemampuannya memahami isi sebuah buku dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. “Peserta lomba kami batasi, setiap kecamatan hanya boleh mengirim 10 orang siswa. Selebihnya akan kami jadwalkan untuk lomba berikutnya,” jelas Eka Susanti. *nvi
Komentar