Polda Ringkus Buron Interpol asal Belarusia
DENPASAR, NusaBali
Dit Reskrimsus Polda Bali meringkus buronan Interpol yang masuk red notice, Aliaksei Bozik, 32, pada Jumat (23/3) di Batukaru Coffee Estate, Tabanan. Bule asal Belarusia ini ditangkap terkait kasus penipuan sebuah perusahaan asuransi di negaranya.
Kepala Subdirektorat IV Ditreskrimum Polda Bali AKBP Ni Luh Kompiang Srinadi mengatakan buron Interpol ini ditangkap di Batukaru Coffee Estate, Tabanan. "Tindak pidana yang melibatkan red notice, Aljaksel Bozik (AB) terkait penipuan asuransi yang dilakukan bersangkutan dengan kerugian sekitar 60 ribu dolar AS (sekitar Rp903 juta, red)," ujar AKBP Kompiang saat ditemui di Gedung PPA Polda Bali, Denpasar, Kamis (30/3).
Menurut keterangan Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri, Aliaksei Bozik dilaporkan memanipulasi fakta kepada perusahaan asuransi bahwa kendaraan yang diasuransikan mengalami kecelakaan. "Setelah dicek, kendaraan yang kecelakaan itu bukan yang diasuransikan sehingga kerugian ada di pihak asuransi," kata dia.
AKBP Kompiang mengatakan penangkapan buronan Interpol tersebut atas permintaan Divhubinter Mabes Polri untuk melakukan pencarian subjek red notice warga negara Belarusia yang dikabarkan ada di Bali. Berdasarkan informasi intelijen di lapangan, Polda Bali melakukan pencarian hingga didapatkan informasi bahwa yang bersangkutan tinggal di sebuah penginapan di Bali.
Setelah ditangkap, yang bersangkutan ditahan untuk sementara selama 20 hari di Rumah Tahanan Polda Bali mulai tanggal 24 Maret 2023-12 April 2023. Selanjutnya, kata Kompiang, Polda Bali masih menunggu informasi dari Divhubinter Polri untuk dilakukan penindakan handing over alias pemindahan ke Belarusia.
AKBP Kompiang mengatakan pria yang masuk pada November 2021 telah tinggal di Bali sekitar 1,5 tahun, sementara surat dari NCB Belarusia baru dikeluarkan dan diterima pada Februari 2023. Saat diinterogasi petugas, Bozik tidak memberikan keterangan apa pun terkait kegiatannya selama di Bali sambil menunggu penunjukan kuasa hukumnya.
"Kami belum melakukan pemeriksaan karena yang bersangkutan meminta didampingi kuasa hukum dan tidak mau memberi komentar tanpa didampingi kuasa hukum sehingga belum bisa kami sampaikan kegiatannya selama di Bali," kata AKBP Kompiang. *ant
Komentar