Guru SLBN Karangasem Meninggal
AMLAPURA, NusaBali
Guru PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan) SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa), di bawah SLB Negeri 1 Karangasem, Prisma Pradana,36, meninggal. Sebelumnya, dia mengeluhkan sakit leukemia.
Prisma Pradana meninggal saat menjalani perawatan di RS Bali Mandara Denpasar, Rabu (29/3), pukul 09.00 Wita. "Meninggalnya setelah perawatan 17 hari. Sakitnya sudah lama. Hanya saja, parahnya baru kelihatan kemarin," jelas Kasek SLBN 1 Karangasem Mudi Dwikorahesti di ruang kerjanya, Kamis (30/3), usai menghadiri pemakaman jenasahj guru tersebut, di Jalan Untung Surapati Amlapura.
Prisma Pradana jadi guru PJOK di SDLB sejak tahun 2012. Dia hobi olahraga bulutangkis dan bermain musik. "Saya tidak menyangka dia meninggalkan kami secepat itu," lanjut Mudi Dwikorahesti. Almarhum meninggalkan seorang istri Titut Esti Koeswardani, dan dua anak. Istrinya psikolog yang sempat mengetes siswa kelas I SDLB di SLBN 1 Karangasem, tahun 2019. "Nanti saya upayakan agar ada pengganti almarhum sebagai guru PJOK," jelasnya.
Almarhum sekitar tiga bulan lalu sempat mengeluhkan sakit bisul di sekitar anus, sempat jalani operasi dua kali. Kemudian bisa kembali mengajar. Beberapa hari sebelum menjalani rawat inap akibat leukemia akut, kata Mudi Dwikorahesti, sempat mengajukan izin selama tiga hari karena menderita sakit demam.
Ternyata sakit demam almarhum tidak kunjung sembuh, kemudian, menjalani perawatan di RS BaliMed Amlapura, Jumat (10/3 juga tidak ada perubahan. Dari RS BaliMed dirujuk ke RSUP Prof Dr IGN Ngoerah Sanglah, Sabtu (11/3), juga kondisinya kurang membaik. Sang istri Titut Esti Koeswardani menuturkan, selama perawatan kondisi suaminya tidak membaik, bahkan Rabu (29/3) pukul 08.00 Wita, ngedrop dan meninggal pukul 09.00 Wita. "Trobositnya sempat turun hingga 10," katanya. Almarhum menyandang golongan PNS IIId. *k16
1
Komentar