Bantuan Ratusan STB di Buleleng Sasar Zona Blank Spot
Tak Bisa Dipakai, Bantuan Pun Dibatalkan
SINGARAJA, NusaBali - Distribusi bantuan Set Top Box (STB) kepada masyarakat miskin di detik-detik terakhir peralihan siaran televisi analog ke siaran digital, belum dapat dilakukan maksimal, Jumat (31/3). Ratusan bantuan STB tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, karena saat dipasang tidak mendapatkan sinyal siaran televisi.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan distribusi bantuan STB dari pemerintah pusat hingga, Jumat sore kemarin sudah mencapai 90 persen dari total bantuan 4.349 unit. Namun dari 90 persen yang sudah terdistribusi tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan masyarakat. Sebanyak 900 STB yang setelah didistribusi batal diterima oleh masyarakat, karena saat dipasang tidak ada sinyal siaran televisi yang ditangkap.
Persoalan ini disebut Suwarmawan karena data penerima yang turun langsung dari pusat melalui data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE), kurang pas. Bahkan perbandingan jumlah dengan data kemiskinan ekstrim milik Pemkab Buleleng sangat jauh yang hanya berjumlah 358 KK.
“Memang ada perbedaan signifikan data kemiskinan ekstrim dari pusat dengan di kabupaten, sehingga ada beberapa kendala yang ditemukan di tengah pendistribusian. Daerah sasaran tidak ada jaringan. Bantuan pemerintah tidak boleh diberikan sembarangan sehingga kalau memang tidak ketemu penerima di lapangan atau sinyal tidak ada maka akan dikembalikan,” terang Suwarmawan.
Ratusan STB yang tidak bisa dimanfaatkan karena sejumlah kendala itu, sebagian besar ada di Kecamatan Sukasada, Banjar dan Tejakula. Sedangkan sisa 10 persen yang belum terdistribusi masih akan terus dilanjutkan tim. “Yang 10 persen ini masih terus bergerak. Seperti sekarang lagi hujan tentu berpengaruh pada pendistribusian. Apalagi geografis wilayah Buleleng yang di pelosok-pelosok jaraknya cukup jauh dan sulit dijangkau,” imbuh mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Buleleng ini.
Sementara itu rencana pengalihan siaran analog ke siaran digital untuk wilayah Bali akan diberlakukan pada Jumat (31/3) pukul 00.00 Wita. Meski demikian, kebijakan pemerintah pusat ini disebut Suwarmawan tidak akan terlalu berpengaruh di Buleleng. Sebagian besar penduduk Buleleng saat ini menikmati siaran televisi menggunakan parabola.
Berbeda dengan kondisi di Bali selatan yang terbiasa mengakses siaran televisi hanya dengan pemancar UHF. Namun ke depannya juga sedang disiapkan akses layanan siaran televisi di Buleleng tanpa menggunakan parabola, yakni dengan teknologi Turyapada Tower yang sedang dibangun di kawasan Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Di sisi lain, Kamis (30/3) Lembaga Penyiaran Nasional TVRI Bali membagikan 30 STB gratis kepada masyarakat Buleleng. Kegiatan ini dirangkaikan dengan HUT ke-419 Kota Singaraja. Pembagian STB gratis ini diberikan kepada sejumlah pedagang pasar, tukang parkir, petugas kebersihan dan elemen masyarakat lainnya. 7 k23
Komentar