Nyepi Wujud Penghormatan terhadap Toleransi
Dharma Santi Nyepi Tahun Saka 1945
SINGARAJA, NusaBali - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng kembali menggelar Dharma Santi Nyepi yang sempat vakum selama 10 tahun terakhir. Ajang silaturahmi antar umat ini pun selain sebagai peringatan tahun baru Saka, juga sebuah wujud penghormatan terhadap toleransi.
Dharma Santi Nyepi Tahun Saka 1945 ini dilangsungkan Pasraman Pura Wisnu Amertha Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Sukra Umanis Menail, Jumat (31/3). PHDI Buleleng bekerjasama dengan Ida Bhujangga Rsi Waisnawa Kemenuh dari Griya Tisning Wangining Desa Temukus , Kecamatan Banjar, Buleleng.
Ketua PHDI Buleleng I Gde Made Metera mengungkapkan dhama santi ini merupakan momentum bersama untuk merefleksi diri. Momen untuk menyatukan pendapat bahwa Nyepi merupakan peringatan tahun baru Saka. Metera menyebut dalam perspektif agama semua doa-doa umat Hindu yang dipanjatkan saat Nyepi, adalah doa untuk alam semesta.
“Dharma santhi peringatan tahun baru saka ini penghormatan terhadap toleransi, kebangkitan, dan juga kerukunan umat beragama dimulai dari Buleleng sampai ke seluruh dunia,” terang Metera.
Ketua Panitia Ketut Wijana mengatakan penyelenggaraan dharma santi ini merupakan bentuk nyata pengamalan Pancasila dan UUD 1945. Selain juga menghayati dan mampu mengimplementasikan ajaran Hindu, menumbuhkembangkan sikap toleransi antar dan sesama umat. “Melalui silaturahmi ini juga bentuk menjunjung kebijakan pemerintah dan juga menjaga keharmonisan bangsa,” ungkap Wijana.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika mewakili Penjabat (Pj) Bupati Buleleng berharap PHDI dapat menjaga komitmen dan konsistensi yang kuat untuk menjadi teladan dalam menjaga keajegan Buleleng. Hal terpenting lainnya juga terus melakukan pembinaan kepada generasi penerus.
“Peringatan Nyepi tahun ini momentum untuk introspeksi dan menata kembali perilaku umat dalam membangun keharmonisan. Sehingga akan memberikan vibrasi positif bagi umat bukan saja bagi Hindu tapi juga seluruh umat di Buleleng,” ucap Wisandika. 7k23
1
Komentar