Low Season Bulan Ramadan, Pantai Melasti Tiadakan Pertunjukan Tari Kecak
MANGUPURA, NusaBali.com – Atraksi wisata tari kecak di Kawasan Pantai Melasti, Ungasan, Badung, Bali ditiadakan selama bulan Ramadan sejak Jumat (31/3/2023).
Ketua Pengelola atau Manajer Pantai Melasti, Wayan Karnawa menerangkan hal ini terjadi karena adanya penurunan tingkat kunjungan selama bulan Ramadan.
“Seperti tahun lalu setiap bulan Ramadan, pementasan tari kecak memang ditutup karena saat pementasan kecak mulai pukul 18.15 Wita yang memang bertepatan dengan waktu berbuka puasa. Jadi kami meminimalisir pengeluaran, karena melihat situasi dan kondisi penonton yang menurun,” jelas Karnawa saat ditemui di Pantai Melasti, Ungasan, Badung, Bali pada Sabtu (1/4/2023) siang.
Penurunan pengunjung untuk melihat pementasan Tari Kecak pada saat bulan Ramadan tersebut, beber dia hampir di angka 75 persen kunjungan. Tambah dia, tahun 2022 saat bulan Ramadan pementasan Tari Kecak sempat dibuka, hanya saja bangku penonton hanya terisi 50 orang atau bahkan sampai di bawah angka 50 orang.
“Dari fakta tersebutlah kami meniadakan dulu pementasan tari kecak. Karena kami harus membayar penari dan biaya operasional yang lainnya. Sehingga ini adalah pertimbangan kami,” tambahnya.
Walaupun pementasan ditiadakan, namun lokasi wisata Pantai Melasti kata dia masih tetap buka seperti biasa setiap harinya pada pukul 06.00 sampai 20.00 Wita. Hanya saja, pada bulan Maret hingga April memang dikatakan dia termasuk low season karena masih dalam suasana bulan Ramadan.
Tingkat kunjungan di Pantai Melasti secara umum, kata Karnawa juga mengalami penurunan sebanyak 30 persen. Pada hari bisa, tingkat kunjungan bisa mencapai 3.000 pengunjung. Namun saat ini pihaknya hanya mencatat 1.500 sampai 2.000 kunjungan setiap harinya.
“Biasanya high season mulai melonjak naik saat liburan sekolah atau liburan nasional dengan peningkatan 100 persen. Setelah bulan puasa selesai mungkin nanti peningkatan pengunjung lebih melonjak naik,” terangnya.
Meski demikian, ia dan pihaknya berencana akan mulai membuka atraksi Tari Kecak pada Kamis (20/4/2023) mendatang. Sedikit ada perbedaan dari biasanya, Karnawa menuturkan atraksi Tari Kecak tersebut akan ada setiap harinya dengan harga tiket yang sama.
“Dulu kami hanya membuka loket penampilan Tari Kecak setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu saja. Namun pada Kamis (20/4/2023) mendatang akan kami buka setiap harinya. Harga tiket masih sama yakni Rp 150.000 untuk wisatawan asing dan domestik serta berlaku untuk anak-anak dan dewasa,” tuturnya.
Ke depan, pihaknya akan terus berinovasi tidak hanya melalui gelaran atraksi Tari Kecak saja, namun juga dengan kolaborasi budaya Bali lainnya yang lebih menakjubkan. Tak hanya itu, saat ini Pantai Melasti masih berada di tahap pembaharuan, yaknu dengan adanya jalan melingkar untuk pintu keluar para wisatawan. Jalan melingkar itu dikatakan Karnawa akan rampung pada tahun 2024 mendatang.
“Kami tidak bisa memprediksi pastinya selesai kapan, karena ini batu kapur yang keras untuk dikeruk jadi memerlukan waktu yang lebih banyak. Saat ini masih tahap penggalian tebing masih sekitar 20 persen dan kira-kira selesai tahun depan,” pungkasnya. *ris
“Seperti tahun lalu setiap bulan Ramadan, pementasan tari kecak memang ditutup karena saat pementasan kecak mulai pukul 18.15 Wita yang memang bertepatan dengan waktu berbuka puasa. Jadi kami meminimalisir pengeluaran, karena melihat situasi dan kondisi penonton yang menurun,” jelas Karnawa saat ditemui di Pantai Melasti, Ungasan, Badung, Bali pada Sabtu (1/4/2023) siang.
Penurunan pengunjung untuk melihat pementasan Tari Kecak pada saat bulan Ramadan tersebut, beber dia hampir di angka 75 persen kunjungan. Tambah dia, tahun 2022 saat bulan Ramadan pementasan Tari Kecak sempat dibuka, hanya saja bangku penonton hanya terisi 50 orang atau bahkan sampai di bawah angka 50 orang.
“Dari fakta tersebutlah kami meniadakan dulu pementasan tari kecak. Karena kami harus membayar penari dan biaya operasional yang lainnya. Sehingga ini adalah pertimbangan kami,” tambahnya.
Walaupun pementasan ditiadakan, namun lokasi wisata Pantai Melasti kata dia masih tetap buka seperti biasa setiap harinya pada pukul 06.00 sampai 20.00 Wita. Hanya saja, pada bulan Maret hingga April memang dikatakan dia termasuk low season karena masih dalam suasana bulan Ramadan.
Tingkat kunjungan di Pantai Melasti secara umum, kata Karnawa juga mengalami penurunan sebanyak 30 persen. Pada hari bisa, tingkat kunjungan bisa mencapai 3.000 pengunjung. Namun saat ini pihaknya hanya mencatat 1.500 sampai 2.000 kunjungan setiap harinya.
“Biasanya high season mulai melonjak naik saat liburan sekolah atau liburan nasional dengan peningkatan 100 persen. Setelah bulan puasa selesai mungkin nanti peningkatan pengunjung lebih melonjak naik,” terangnya.
Meski demikian, ia dan pihaknya berencana akan mulai membuka atraksi Tari Kecak pada Kamis (20/4/2023) mendatang. Sedikit ada perbedaan dari biasanya, Karnawa menuturkan atraksi Tari Kecak tersebut akan ada setiap harinya dengan harga tiket yang sama.
“Dulu kami hanya membuka loket penampilan Tari Kecak setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu saja. Namun pada Kamis (20/4/2023) mendatang akan kami buka setiap harinya. Harga tiket masih sama yakni Rp 150.000 untuk wisatawan asing dan domestik serta berlaku untuk anak-anak dan dewasa,” tuturnya.
Ke depan, pihaknya akan terus berinovasi tidak hanya melalui gelaran atraksi Tari Kecak saja, namun juga dengan kolaborasi budaya Bali lainnya yang lebih menakjubkan. Tak hanya itu, saat ini Pantai Melasti masih berada di tahap pembaharuan, yaknu dengan adanya jalan melingkar untuk pintu keluar para wisatawan. Jalan melingkar itu dikatakan Karnawa akan rampung pada tahun 2024 mendatang.
“Kami tidak bisa memprediksi pastinya selesai kapan, karena ini batu kapur yang keras untuk dikeruk jadi memerlukan waktu yang lebih banyak. Saat ini masih tahap penggalian tebing masih sekitar 20 persen dan kira-kira selesai tahun depan,” pungkasnya. *ris
Komentar