Layar Televisi ‘Menyemut’, Warga ‘Serbu’ Penjual STB
DENPASAR, NusaBali - Warga Kota Denpasar dan sekitarnya ramai- ramai membeli set top box (STB). Hal tersebut menyusul telah ‘disuntik mati’nya televisi analog digantikan dengan televisi digital.
Dengan STB, televisi mereka diharapkan bisa normal, kembali setelah sebelumnya sejak awal April tidak normal, karena layar televisi tidak terlihat visual, melainkan ‘semut’- tanpa gambar, hanya pendar cahaya layar yang mirip gerayangan semut.
Pantauan NusaBali, Minggu(2/4) penjual STB di pinggir jalan ‘diserbu’ warga untuk membeli STB. Pemandangan itu tampak di beberapa titik di kawasan Kota Denpasar. Diantaranya di kawasan Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan.
Titik, salah seorang warga menuturkan, dia mesti membeli STB, karena televisi di rumahnya tidak berfungsi.
“Mulai April plek (mati). Sebelumnya Maret masih hidup,” ujarnya. Karena dia dan keluarganya tak bisa melihat siaran televisi. Dari cerita tetangganya, Titik mendapat cerita ada penjualan STB di pinggir jalan raya sekitar Sesetan. “Sehingga saya datang ke sini,” ucap Titik yang mengaku tinggal di Kelurahan Panjer.
Hal senada disampaikan warga lainnya. Dikatakan televisi merupakan hiburan bagi orang tua, bukan ponsel. Makanya ketika, televisi ‘menyemut’, para orang tua kehilangan hiburan.
Namun tidak semua warga yang datang langsung membeli STB. Ada juga yang melihat- lihat, mencari informasi dan memahami tentang STB dan standarnya.
“Kalau tiyang(saya) belum beli, mau lihat- lihat dulu,” ujar I Dewa Nyoman Putra, warga asal Pejeng, Tampaksiring, Gianyar. Sementara dia dan keluarganya, jeda dulu nonton televisi. “Nonton di HP saja dulu,” ujarnya.
Dari penuturan penjual, mereka mulai berjualan awal April. Hal tersebut menyusul matinya televisi analog.
“Saya dari kemarin (1 April),” ungkap Nopi, salah seorang penjual STB dari Jakarta. Selain di Jalan Raya Sesetan, Nopi menuturkan pihaknya juga menjual STB di 3 lokasi lain di kawasan Kota Denpasar. Pada Minggu (2/4) sebanyak 700 unit STB dari beberapa merk yang dia jual.
“Sekarang(Minggu, 2/4) lebih ramai dari kemarin. Mungkin kemarin warga belum banyak dapat informasi,” ungkap Nopi.
Pedagang STB yang lain, Amin dan Heru dari Surabaya, menuturkan berjualan sejak 1 April. Namun pada hari kedua, lebih ramai. “Puncaknya hari ini,” ucap Amin. Dikatakan selama 2 hari jualan, sudah ada sekitar 200 unit STB yang terjual.
Selain menjual, Amin dan Heru membantu menerangkan cara- cara pemasangan STB pada pesawat televisi. “Sebenarnya sudah ada panduan di dalamnya. Namun kami bantu terangkan juga,” jelasnya.
Dari pantauan harga STB yang ditawarkan pedagang STB bervariasi. Ada Rp 190 ribu, Rp 2.20 ribu, Rp 250 ribu sampai Rp 280 ribu. Namun demikian masih boleh tawar menawar. K17.
Komentar