Pansus Angket Bisa Panggil Paksa KPK
Wakil Ketua Pansus Angket KPK, Risa Mariska mengatakan, jika tiga kali KPK mangkir dalam panggilan pansus angket bisa dipanggil paksa. Oleh sebab itu, pansus angket minta KPK untuk bersikap kooperatif.
JAKARTA, NusaBali
"Kalau bersikukuh kita sesuai tatib kan kita bisa minta kepada kepolisian membantu untuk memanggil paksa, itu ada diatur. Makanya kita minta KPK dalam hal ini tolong lah kooperatif, ini kan jangan sampai ada persepsi DPR VS KPK," kata Risa di Komplek Parlemen DPR, Jakarta Pusat, Kamis (8/6). Menurutnya, pemanggilan paksa tersebut dilakukan oleh Polri. Namun DPR tak akan bertindak melanggar hukum jika memanggil paksa pihak KPK.
Aturan soal pemanggilan paksa itu tercantum di UU MD3 Pasal 204. Di situ tercantum bahwa WNI atau WNA yang dipanggil panitia angket wajib memenuhi panggilan. Jika tidak memenuhi panggilan 3 kali berturut-turut, maka panitia angket bisa meminta bantuan Polri untuk memanggil paksa.
Apa respons KPK? KPK balik mempertanyakan keabsahan pansus angket tersebut. "Kalau memang pihak yang meminta pemanggilan paksa, kewenangannya masih dipertanyakan soal keabsahannya, tentu saja kita belum bisa bicara sejauh itu. KPK sampai dengan hari ini masih mematangkan apa sikap yang akan dilakukan oleh KPK nantinya terkait Pansus Hak Angket," ujar Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis kemarin dilansir detik.com. Pemanggilan paksa ditegaskan Febri harus dilakukan oleh pihak yang memiliki kewenangan. *
1
Komentar