Wabup Sanjaya Sampaikan Perubahan Perda RPJMD Semesta Berencana
Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bacakan pidato pengantar Bupati Tabanan terkait Ranperda tentang perubahan Perda Nomor 9 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana (RPJMD SB) Tabanan tahun 2016-2021 di gedung DPRD Tabanan, Kamis (9/6).
SEMARAPURA, NusaBali
Ia menilai agak aneh karena polemik itu muncul saat monumen sudah selesai dibangun. “Jika menghargai perjuangan para pahlawan dengan sebuah simbol, tak harus dengan melihat besar kecilnya monumen. Ini tentu kembali kepada cara orang mengapresiasi nilai sejarah perjuangan,” ujar Buda Parwata di Gedung DPRD Klungkung, Kamis (8/6).
Terlepas dari salah-benar polomik itu, Buda mengimbau kepada pejabat terkait lebih intens menyosialisasikan rencana pembangunan baik fisik dan non fisik. Sosialisasi juga harus menyasar segala lini, baik tokoh masyarakat, panglingsir puri, warga sekitar dan lainnya. ‘’Jika sosialisasi sudah matang, baru masuk ke proses perencanaan dan tender. Apapun hasilnya, biarkan masyarakat yang menilai,” kata politisi Partai Hanura asal Desa Tihumun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.
Selaku wakil rakyat dan putra TNI, Buda mengaku sangat mengapreasi kinerja dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang telah mendirikan monumen Perjuangan Kusamba. Kata dia, hal ini menandakan Bupati ingat pada sejarah perjuangan para pahlawan. “Sebelumnya, monumen ini kan belum ada. Makanya, kami apresiasi kinerja Pemkab Klungkung,” katanya.
Sebelumnya, seniman kondang Nyoman Gunarsa asal Banjar Banda, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, mengkritik pembangunan monumen Perjuangan Perang Kusamba di Desa Kusamba, Dawan, Klungkung. Ia menilai fisik monumen relatif pendek atau cebol. *wa
Komentar