Pedagang Puas Pasar Ubud Rampung, Harap Tak Ada Pedagang Acung
GIANYAR, NusaBali
Sejumlah pedagang merasa puas dengan rampungnya Pasar Tematik Ubud. Bangunan pasar yang cenderung terbuka menambah kesan mewah.
Agar digandrungi para turis, pedagang berharap tidak ada pedagang acung yang 'mengganggu' wisatawan. Salah seorang pedagang souvenir Ni Nyoman Suci, 59, mengatakan kesan pertama sudah bagus, mudahan-mudahan ke depan pasar ini ramai dikunjungi turis. “Terpenting tidak ada pedagang acung. Biasanya mereka sampai memaksa turis, jadinya turis enggan berbelanja karena gak nyaman," ungkap Nyoman Suci. Kepada pedagang lain di Pasar Tematik Ubud, Nyoman Suci berharap untuk sama-sama mengerti. "Biar tidak ada yang maju lewat batas, sama-samalah sesuai ukuran yang diberikan," ujarnya.
Luas lapak sekitar 1,5 meter x 1,5 meter. "Posisinya cukup strategis dekat jalan raya," ujarnya. Menurut Nyoman Suci, Pasar Ubud saat ini lebih nyaman luas dan terbuka. Maka dari itu, Nyoman Suci berharap pasar ini menjamin keamanan. "Karena tempatnya terbuka, ya harapannya supaya terjaga aja dagangan kita," harapnya.
Nyoman Suci termasuk pedagang lawas. Bahkan sejak kecil, Nyoman Suci sudah biasa jualan es di Pasar Ubud. "Saya dibesarkan di pasar ini. Dari jualan es sampai jualan souvernir, dari kecil sampai punya cucu," ungkapnya. Seingatnya, di awal berjualan membayar kontrak dengan jangka waktu 20 tahun. "Tapi nilainya lupa, sekarang sisa 10 tahun rasanya," kenangnya. Selama Pasar Ubud direnovasi, Nyoman Suci mengaku hanya diam di rumah. "Selama dua tahun saya istirahat di rumah sambil jahit. Yang kerja anaknya. Sekarang baru mengawali lagi," jelas Nyoman Suci. *nvi
Komentar