Triwulan 2023, Retribusi Pariwisata Bangli Rp 10 M
BANGLI, NusaBali
Realisasi retribusi pariwisata di Kabupaten Bangli tembus Rp 10 miliar pada triwulan 2023.
Sedangkan target retribusi tersebut, Rp 45 miliar lebih. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli I Wayan Sugiarta mengatakan selama tiga bulan terakhir, retribusi ini terealisasi Rp 10.479.710.000 atau 23,21 persen dari target. Lanjut Sugiarta, retribusi di sektor pariwisata Bangli meliputi 5 Daya Tarik Wisata (DTW), yakni Kintamani, Penglipuran, Pura Kehen, Trunyan, dan Penulisan.
Kata Sugiarta, pihaknya akan berupaya optimal untuk memenuhi target tersebut. Terlebih tahun 2023, kondisi sektor pariwisata sudah mulai normal. "Target tahun ini memang lebih besar dari tahun 2022. Kami optimis bisa merealisasikan target," jelasnya, Jumat (7/4).
Selain kondisi pariwisata sudah mulai normal, kata dia, Pemkab Bangli juga telah menata objek-objek wisata unggulan Bangli. Seperti Kintamani dan Penglipuran.
Diungkapkan, target retribusi pariwisata tahun 2022 Rp 14 miliar. Target tersebut sudah terpenuhi pada Juli 2022, hingga ditingkatkan pada APBD Perubahan menjadi Rp 37 miliar. "Totalnya Rp 37.557.930.000, namum kami memang belum bisa memenuhi target. Realisasi hingga akhir tahun hanya Rp 32.575.707.115 atau 86.73 persen," sebutnya. Jelas dia, dari 5 DTW tersebut realisasi terbesar yakni Kintamani Rp 29.877.777.000, disusul Penglipuran Rp 14.646.172.000, dan yang lain. *esa
Kata Sugiarta, pihaknya akan berupaya optimal untuk memenuhi target tersebut. Terlebih tahun 2023, kondisi sektor pariwisata sudah mulai normal. "Target tahun ini memang lebih besar dari tahun 2022. Kami optimis bisa merealisasikan target," jelasnya, Jumat (7/4).
Selain kondisi pariwisata sudah mulai normal, kata dia, Pemkab Bangli juga telah menata objek-objek wisata unggulan Bangli. Seperti Kintamani dan Penglipuran.
Diungkapkan, target retribusi pariwisata tahun 2022 Rp 14 miliar. Target tersebut sudah terpenuhi pada Juli 2022, hingga ditingkatkan pada APBD Perubahan menjadi Rp 37 miliar. "Totalnya Rp 37.557.930.000, namum kami memang belum bisa memenuhi target. Realisasi hingga akhir tahun hanya Rp 32.575.707.115 atau 86.73 persen," sebutnya. Jelas dia, dari 5 DTW tersebut realisasi terbesar yakni Kintamani Rp 29.877.777.000, disusul Penglipuran Rp 14.646.172.000, dan yang lain. *esa
Komentar