IMI Denpasar Sunat Bonus Porprov
Kesepakatan awal karena masuk tim semua akan dibagi rata. Makanya diikuti semua petunjuk Korwil IMI Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Koordinator Wilayah (Korwil) IMI Kota Denpasar Putu Roy Nugraha dituding menyunat atau memotong bonus atlet dan pelatih Porprov Bali XV/2022. Bahkan manajer tim balap motor Denpasar itu juga memotong uang traning camp (TC) sentralisasi.
"Pemotongan uang bonus dilakukan setelah bonus cair sekitar 31 Desember 2022 lalu," ucap ucap Pelatih Tim Balap Gastrack Denpasar, I Wayan Murdita, Jumat (7/4).
Menurut Murdita, pelatih hanya dapat bonus Rp 12.500.000, namun oleh Putu Roy Nugraha dipotong Rp 11.800.000. Jadi pelatih hanya dapat Rp 700 ribu. Pemotongan itu juga dialami pelatih balap motor road race dengan nominal sama sebanyak Rp 11.800.000.
Menurut Murdita, selain ke pelatih atlet yang dapat medali emas bonusnya juga dipotong Rp 8 juta, sedangkan peraih medali perak dipotong Rp 600 ribu.
"Pemotongan ini dengan dalih untuk keperluan tim yang dikatakan akan dibagi rata. Tim balap motor Denpasar itu dihuni sebanyak 12 orang, itu alasan mereka memotong bonus pelatih, dan bonus atlet," terang Murdita.
Disebutkan Murdita, uang TC pelatih juga dipotong, dari tiga kali mendapatkan uang TC semuanya dipotong. Pertama uang TC cair Rp 2,4 juta lalu dari Putu Roy Nugraha meminta ditransfer ke rekeningnya Rp 2 juta.
Pemotongan uang TC juga dilakukan pada pencairan kedua dengan nominal sama Rp 2 juta. Sedangkan potongan uang TC ketiga Rp 1,3 juta dari 2,9 juta dana TC yang dikirim KONI Kota Denpasar.
"Semua transfer uang ke Korwil IMI Denpasar itu ada buktinya, saya masih pegang catatan bukti transper," tutur Murdita.
Murdita menambahkan saat Porprov Bali nomor gastrack mendapatkan dua medali perak dan road race mendapatkan 2 emas dan 2 perak. Semua ini tergabung dalam tim balap motor Denpasar. Menurutnya, kesepakatan awal karena masuk tim semua akan dibagi rata, makanya diikuti semua petunjuk Korwil IMI Denpasar.
“Namun setelah kita cek dan telusuri yang yang terkumpul tidak semuanya dapat. Contoh, saya sempat dikirimin balik Rp 1 juta, tapi itu jumlahnya sangat jauh dari nominal bonus pelatih yang meteka potong sebanyak Rp 11.800.000. Masak saya hanya dapat Rp 700 ribu bonus pelatih dari 12.500.000 yang seharusnya iita terima," beber Murdita.
Disebutkan Murdita, atas problem ini sempat disampaikan ke KONI Kota Denpasar dan IMI Bali. Namun tidak ada kelanjutan atau gabeng terkait laporan yang kita sampaikan adanya pemotongan uang TC, bonus pelatih dan atlet.
"Bonus sebenarnya sudah masuk ke rekening kita masing - masing, tapi Putu Roy Nugraha terus memintanya agar dikirim ke rekening pribadinya, dengan dalih untuk dibagi rata. Tetapi kenyataannya tidak ada kejelasan pertangungjawaban," kata Murdita.
Padahal Korwil IMI Denpasar juga menerima anggaran lain terkait pembinaan dari KONI Kota Denpasar. Pemotongan uang bonus pelatih dan atlet juga diakui pelatih road race Andre Wibisono.
"Pemotongan uang TC sebanyak 3 kali, pertama Rp 2 juta, kedua kembali Rp 2 juta, dan ketiga kembali dipotong Rp 1,3 juta, dan pemotongan uang bonus pelatih memang benar adanya," tegas Andre Wibisono.
Selaku pelatih sangat menyayangkan yang pemotongan tersebut terutama kepada rekan rekannya yang all out bekerja namun haknya dipotong. *dek
"Pemotongan uang bonus dilakukan setelah bonus cair sekitar 31 Desember 2022 lalu," ucap ucap Pelatih Tim Balap Gastrack Denpasar, I Wayan Murdita, Jumat (7/4).
Menurut Murdita, pelatih hanya dapat bonus Rp 12.500.000, namun oleh Putu Roy Nugraha dipotong Rp 11.800.000. Jadi pelatih hanya dapat Rp 700 ribu. Pemotongan itu juga dialami pelatih balap motor road race dengan nominal sama sebanyak Rp 11.800.000.
Menurut Murdita, selain ke pelatih atlet yang dapat medali emas bonusnya juga dipotong Rp 8 juta, sedangkan peraih medali perak dipotong Rp 600 ribu.
"Pemotongan ini dengan dalih untuk keperluan tim yang dikatakan akan dibagi rata. Tim balap motor Denpasar itu dihuni sebanyak 12 orang, itu alasan mereka memotong bonus pelatih, dan bonus atlet," terang Murdita.
Disebutkan Murdita, uang TC pelatih juga dipotong, dari tiga kali mendapatkan uang TC semuanya dipotong. Pertama uang TC cair Rp 2,4 juta lalu dari Putu Roy Nugraha meminta ditransfer ke rekeningnya Rp 2 juta.
Pemotongan uang TC juga dilakukan pada pencairan kedua dengan nominal sama Rp 2 juta. Sedangkan potongan uang TC ketiga Rp 1,3 juta dari 2,9 juta dana TC yang dikirim KONI Kota Denpasar.
"Semua transfer uang ke Korwil IMI Denpasar itu ada buktinya, saya masih pegang catatan bukti transper," tutur Murdita.
Murdita menambahkan saat Porprov Bali nomor gastrack mendapatkan dua medali perak dan road race mendapatkan 2 emas dan 2 perak. Semua ini tergabung dalam tim balap motor Denpasar. Menurutnya, kesepakatan awal karena masuk tim semua akan dibagi rata, makanya diikuti semua petunjuk Korwil IMI Denpasar.
“Namun setelah kita cek dan telusuri yang yang terkumpul tidak semuanya dapat. Contoh, saya sempat dikirimin balik Rp 1 juta, tapi itu jumlahnya sangat jauh dari nominal bonus pelatih yang meteka potong sebanyak Rp 11.800.000. Masak saya hanya dapat Rp 700 ribu bonus pelatih dari 12.500.000 yang seharusnya iita terima," beber Murdita.
Disebutkan Murdita, atas problem ini sempat disampaikan ke KONI Kota Denpasar dan IMI Bali. Namun tidak ada kelanjutan atau gabeng terkait laporan yang kita sampaikan adanya pemotongan uang TC, bonus pelatih dan atlet.
"Bonus sebenarnya sudah masuk ke rekening kita masing - masing, tapi Putu Roy Nugraha terus memintanya agar dikirim ke rekening pribadinya, dengan dalih untuk dibagi rata. Tetapi kenyataannya tidak ada kejelasan pertangungjawaban," kata Murdita.
Padahal Korwil IMI Denpasar juga menerima anggaran lain terkait pembinaan dari KONI Kota Denpasar. Pemotongan uang bonus pelatih dan atlet juga diakui pelatih road race Andre Wibisono.
"Pemotongan uang TC sebanyak 3 kali, pertama Rp 2 juta, kedua kembali Rp 2 juta, dan ketiga kembali dipotong Rp 1,3 juta, dan pemotongan uang bonus pelatih memang benar adanya," tegas Andre Wibisono.
Selaku pelatih sangat menyayangkan yang pemotongan tersebut terutama kepada rekan rekannya yang all out bekerja namun haknya dipotong. *dek
Komentar