Gempa 5.0 dan 5.2 SR Mengguncang Bali, Getaran Terasa Hingga Karangasem
MANGUPURA, NusaBali.com – Gempa bumi dengan kekuatan 5.0 dan 5.2 Skala Richter (SR) mengguncang Provinsi Bali pada Senin (10/4/2023) pagi.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rudy Daryono menerangkan gempa tersebut terjadi pada Senin (10/4/2023) pukul 07.36 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Bali diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4.9 dan M5.0.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9.66° Lintang Selatan (LS), 115.09° Bujur Timur (BT), tepatnya berlokasi di laut pada jarak 86 kilometer arah Selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 49 kilometer.
“Dari data yang kami himpun, telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5.0 dan 5.2 SR,” terang dia pada Senin (10/4/2023) pagi.
Hanya selang satu menit, pada pukul 07.37 WIB gempa kembali muncul dengan kekuatan 5.2 Skala Richter (SR) dengan pusat gempa terjadi pada 9.66° Lintang Selatan (LS), 115,12° Bujur Timur (BT), tepatnya berlokasi di laut pada jarak 86 kilometer arah Selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 50 kilometer.
Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Kuta Selatan, Karangasem, dan Sumbawa Barat dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Dari Analisa tersebut, dikatakannya tidak berpotensi tsunami dan juga belum tercatat gempa susulan alias after shock.
“Hingga pukul 08.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,”
Salah satu warga yang tinggal di daerah Ungasan, Kuta Selatan, Ayu Damaris tak menampik hal ini. Ia menyembutkan getaran tersebut terasa hingga dua kali.
“Ia getarannya terasa sampai dua kali sampai saya terbangun,” ujar dia.
Tak sendiri, para warga net pun memenuhi kolom komentar media sosial BMKG BALI soal pemberitahuan gempa hari ini
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9.66° Lintang Selatan (LS), 115.09° Bujur Timur (BT), tepatnya berlokasi di laut pada jarak 86 kilometer arah Selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 49 kilometer.
“Dari data yang kami himpun, telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5.0 dan 5.2 SR,” terang dia pada Senin (10/4/2023) pagi.
Hanya selang satu menit, pada pukul 07.37 WIB gempa kembali muncul dengan kekuatan 5.2 Skala Richter (SR) dengan pusat gempa terjadi pada 9.66° Lintang Selatan (LS), 115,12° Bujur Timur (BT), tepatnya berlokasi di laut pada jarak 86 kilometer arah Selatan Kota Denpasar, Bali pada kedalaman 50 kilometer.
Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Kuta Selatan, Karangasem, dan Sumbawa Barat dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Dari Analisa tersebut, dikatakannya tidak berpotensi tsunami dan juga belum tercatat gempa susulan alias after shock.
“Hingga pukul 08.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,”
Salah satu warga yang tinggal di daerah Ungasan, Kuta Selatan, Ayu Damaris tak menampik hal ini. Ia menyembutkan getaran tersebut terasa hingga dua kali.
“Ia getarannya terasa sampai dua kali sampai saya terbangun,” ujar dia.
Tak sendiri, para warga net pun memenuhi kolom komentar media sosial BMKG BALI soal pemberitahuan gempa hari ini
@wakanda_angelo Berasa bngt 2x smpai kebangun dan lari keluar kmar
@ayu_diyahhhhhh sedikit mengguncang
@nofellayanthi eh bener ternyata gempa kiraiin karena pusing
@rezaonelavers sambil tduran krasa banget
Daryono pun menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tutupnya. *ris
Komentar